Mohon tunggu...
Humaniora

The Power of Positivity Brain Games

28 Desember 2016   12:42 Diperbarui: 29 Desember 2016   00:04 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film ini menjelaskan tentang suatu sugesti yang diberikan kepada oranglain. Dalam tayangan ini sang ilustrator mensugesti kepada wanita yang belum bisa bermain basket agar mengikuti apa yang di perintahkan dan agar merasa yakin dengan apa yang akan mereka lakukan. Pada awalnya wanita ini belum bisa memasukan bola kedalam ring, dan sang illustrator memberi sugesti supaya wanita itu bisa memasukan bola kedalam ring, dan alhasil wanita tersebut tersugesti dan bisa memasukan bola kedalam ring.

Pada percobaan kedua ada seorang lelaki yang sudah lumayan handal dalam memasukan bola kedalam ring, akan tetapi sang ilutrator mensugesti dia jika mata tertutup akan sulit untuk memasukan bola kedalam ring, dan ternyata benar lelaki tersebut sulit untuk memasukan bola kedalam ring dengan mata tertutup. Kemudian hal yang dilakukan selanjutnya adalam membuka matanya untuk memasukan bola kedalam ring, dan ternyata bisa kembali memasukan bola kedalam ring

Tayangan ini menjelaskan bagaiman seseorang akan melihat hal yang luar biasa dari sudut padang tertentu. Disini ada sebuah gambaran dijalan yang hampir seperti nyata apabila kita melihatnya dari sudut yang di tentukan. Begitu pula dengan kita, dalam tayangan ini kita sebagai penonton diajarkan bagaiman melihat suatu hal dari sudut padang yang berbeda itu bisa memaknai suatu hal itu positif atau negatif, baik atau buruk dan lainnya.

Komentar :

16730075, Hasby Maskhur Setyawan

Dari kedua tayangan tersebut diatas, kita bisa memahami bagaimana suatu hal dapat dilihat dan didapatkan sesuai dari apa yang kita persepsikan dan dari sudut pandang masing-masing individu. Jika kita melihat suatu dengan sudut padang yang negative  juga pikiran yang negatif maka hasilnyapun juga negatif. Seperti pada tayangan yang pertama ada seorang wanita yang awalnya disugesti untuk bisa memasukan bola kedalam ring, dan ternyata ia bisa hal ini ditanggapi oleh sang wanita dengan hal postif. Berbeda dengan lelaki yang diberi sugesti jika memasukan bola kedalam ring dengan mata tertutup maka akan kesulitan, dan hal ini terbukti lelaki tersebut tidak bisa memasukan bola dengan mata tertutup.

Dan ditayangan yang kedua kita juga akan mendapatkan sebuah view yang seperti nyata apabila kita melihat dari sudut padang tertentu. Jika kita salah melihat maka kita akan menilai bahwa itu hanya sebuah gambaran biasa, tapi jika kita melihat gambaran itu dari sudut yang bagus maka viewnya akan bagus seperti real dan akan terlihat 3D.

Analisa

Apabila di sangkutkan dengan materi pesepsi yang di kemukakan Dedy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Sebenarnya tayangan pertama dan tayangan kedua bisa dimasukan kedalam berbagai presepsi. Akan tetapi dalam analisa saya, akan diamsukan ke yang paling tepat terdapat dalam presepsi apa? Tayangan yang pertama menghasilkan 2 persepsi yaitu Persepsi Terhadap Lingkungan Fisik dan Persepsi Sosial. Karena disini kita para penonton, menafsirkan suatu hal dari apa yang mereka alami dan rasakan. Sehingga menghasilkan suatu hal yang sesuai dengan yang mereka kehendaki. Dan juga persepsi evaluatif, yaitu setelah mendapat sugesti mereka menjadi merasa apa yang mereka persepsikan adalah nyata.

Tayangan yang kedua lebih menuju Persepsi Dugaan, yaitu kita melihat hal dari dugaan kita. Semua ini juga tergantung dari sudut pandang kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun