Arena perkuliahan adalah suatu hal yang biasa pada saat sekarang ini, program pendidikan yang hanya mewajibkan masyarakat hanya sampai pada tingkatan sekolah menengah atas mulai ditinggalkan. Tidak heran karna ini adalah tuntutan zaman dan tuntutan untuk mendapatkan pekerjaan.
PTAIN-PTAIN ditiap provinsi adalah salah satu pilihan tempat untuk kuliah, dengan berbagai pilihan jurusan yang tidak kalah dengan berbagai universitas-universitas negri lain.
Program yang sedang dijalankan oleh berbagai PTAIN di Indonesia adalah saat ini menjadikan para sarjana-sarjana yang unggul tidak hanya dalam bidang-bidang umum yang menjadi basic nya tepai juga dalam bidang agama. Program lain PTAIN pada saat sekarang ini adalah fokus pada gelar sarjana mengganti dari SPd.i menjadi SP.d. sebagian mahasiswa menanggapi hal ini dengan antusias dan dengan alasan mudah dalam mencari kerja nantinya, karna kalau dengan memakai gelar SP.d susah dalam mencari kerja. Tapi tidak bagiku dan bagi sebagian yang lain, Bagiku alasan ini tidak dapat diterima.
Karna apalah beda antara tamatan universitas yang murni negri dengan tamatan universitas dengan latar agama, alasan yang dikemukakan diatas supaya lulusannya “mudah mendapatkan pekerjaan” adalah hal yang sangat menyedihkan bagiku. Kenapa karna para petinggi diatas mulai mengikis nilai-nilai karakter yang terkandung didialamnya, keadaan ini diperparah dengan tanggapan setuju dari para mahasiswanya atau ada yang tidak peduli. Tidakkah mereka sadar bahwa dengan tindakan ini mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi itu nantinya kehilangan jati diri mereka, bahkan ketika ditanya bagi mereka yang setuju alasan nya begini “kalau kita pakai SP.d mudah nanti mencari pekerjaan dibanding SPd.i" dunia pendidikan indonesia sekarang ini dan dari dulu giat dengan yang namanya menekankan tentang pendidikan karakter, kenyataan nya karakter itu sedang berusaha dibunuh dan dikikis salah satunya dengan alasan ini.
Mudah mendapatkan pekerjaan dan diterima nantinya adalah alasan yang sanagt dituhankan, ckck apakah mereka tidak percaya lagi dengan adanya janji allah pada setiap umatnyabahwa rejeki itu sudah dijamin oleh allah pada mereka tergantung sejauh aman mereka mau berusaha dalam mencarinya.
Bagiku kehilangan identitas adalah hal yang sangat menyakitkan dan tidak dapat ku terima, karna sama saja dengan membuang dan membohongi diriku sendiri hanya untuk mendapatkan zona aman saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H