Mohon tunggu...
Ibsah M
Ibsah M Mohon Tunggu...

orang biasa yang terus belajar dan berdamai dengan diri dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Operasi Senyap di Negeri Antah Berantah

22 Oktober 2014   22:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:05 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambungan dari sekuel sebelumnya...),

Ternyata apa yang terjadi di alun-alun,  pertikaian antara prajurit jaga dan pendekar dari negeri tulip hanyalah salah satu dari sekian banyak pertikaian yang terjadi di luar dan dalam tembok kotaraja negeri antah berantah. Kekuatan yang ingin memenangkan sayembara, sudah mulai bergerak secara diam-diam dengan membantai, membunuh, menjegal bahkan mengusir para pendekar yang dianggap merintangi jalan atau tidak mau bekerjasama dengan kelompok mereka untuk meraih kemenangan dalam parade kebuasan dan keliaran ahli kanuragan di panggung sayembara.

Sementara para Pendekar yang mau bekerjasama tidak mengalami nasib yang mengenaskan. mereka menjadi bagian dari kelompok itu. Mungkin ini yang disebut sebagai cara kurang terhormat untuk memenangkan sayembara dan sudah terdengar oleh kalangan prajurit sandiyuda. Yang patut dikagumi atau diacungi jempol adalah cara-cara yang mereka gunakan untuk menundukkan para pendekar. mereka melakukannya secara diam-diam tanpa mengganggu aktifitas normal para penduduk negeri antah berantah. salah satu contoh cara yang mereka pakai adalah dengan menantang bertarung mereka di luar tembok istana, di tempat yang sepi dan dengan melakukan perundingan di rumah makan atau penginapan secara diam-diam. Mungkin ini yang disebut dengan operasi senyap atau silent operation dalam bahasa gaul negeri antah berantah.

Pada sekuel-sekuel sebelumnya, diceritakan ada 2 kekuatan besar yang ingin memenangkan sayembara sebagai jalan pembuka untuk melakukan kudeta di negeri antah berantah. Mereka adalah kelompok dari dalam dan luar istana. yang dari dalam istana adalah kelompok punggawa wasita yang bekerjasama dengan para pendekar yang dibawa oleh pangeran ural dari istana negeri pegunungan ural yang terletak di sekitar negara tirai bambu. Sementara kelompok yang berasal dari luar istana adalah kelompok raja naga yang terdiri dari para pendekar pilihan di negeri antah berantah.

Kejadian ini sebenarnya tidak lepas dari pengamatan panglima kebo sora. sebagaimana diceritakan sebelumnya, dia dititahkan oleh sri baginda untuk melakukan pertapaan yang bertujuan untuk mengamankan jalannya sayembara yang akan diadakan, selain itu juga untuk mencari tahu kelangsungan kerajaan negeri antah berantah di masa depan. selama kepergiannya, posisi panglima perang diberikan kepada patih nirwasita. itulah kenapa semua senopati di bawah perintah sang patih dan hal itu pula yang membuat punggawa wasita kecewa kepada keputusan sri baginda dan menaruh dendam pada sang patih.

Setelah menyelesaikan keributan kecil di alun-alun, panglima kebo sora langsung melangkahkan kakinya menuju istana. Yang hendak ditemuinya adalah Gusti prabu radmila sangkara, untuk melaporkan hasil pertapaannya dan pengamatan yang terjadi di dalam dan luar kotaraja selama perjalanan pulang menuju istana. Dalam perjalanannya menghadap gusti prabu dia bertemu dengan begawan sokalima, yang merupakan guru kanuragan dan kautamaan bagi para putri sang prabu. Dia baru saja selesai memberikan pelajaran olah kanuragan untuk dewi rempah wangi dan sekar panjalu.

'Sembah hormatku begawan, bagaimana kabarmu?', sapa panglima kebo sora sambil bersoja.

'Kabar baik panglima, selamat datang kembali ke istana...., apakah engkau ingin menghadap sri baginda?', jawab begawan sokalima sambil bersoja pula.

'Kebetulan begitu begawan, apakah begawan mempunyai maksud yang sama?', tanya panglima kebo sora.

Begawan sokalima mengangguk perlahan, dan kemudian mereka bersama-sama menuju istana untuk bertemu dengan sri baginda Radmila Sankara.

Bersambung...:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun