Mohon tunggu...
Ibsah M
Ibsah M Mohon Tunggu... Wiraswasta -

orang biasa yang terus belajar dan berdamai dengan diri dan lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Gajah Sirna

13 Oktober 2014   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:11 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambungan dari sekuel sebelumnya...:),

Untuk sementara waktu, satria elang biru diam tercenung memikirkan langkah terbaik mencari informasi mengenai lorong bawah tanah istana setelah pertemuannya dengan din brodin-kacung gaek istana antah berantah-yang dia percaya bisa memberikan keterangan atau informasi yang ia cari.

Dalam diamnya, fikirannya seperti mengajak dan bersikeras untuk menemui bekas panglima perang kerajaan antah berantah yang sudah mengundurkan diri karena tidak kuat dengan intrik-intrik kotor perebutan jabatan di dalam istana kerajaan antah berantah.

'Saya pikir itu yang terbaik, mengingat keterbatasan waktu yang saya miliki dan situasi yang kurang menguntungkan bila saya menemui ibu suri. Bila diketahui menemui ibu suri oleh pihak kerajaan maka diri ini akan menjadi pesakitan dan akan dijatuhi hukuman pancung karena melanggar aturan tata krama istana', demikian bathin satria elang biru menyimpulkan.

Akhirnya berkelebatlah ia untuk mencari satria kembara. Mengapa dia mencari satria kembara?. Dia cuma berharap sahabatnya itu berhasil mengajak si ratu copet untuk berkongsi atau bekerjasama sehingga ia bisa meminta keterangan dimana keberadaan bekas panglima kerajaan antah berantah itu. Perasaannya kuat mengatakan bahwa ratu copet itu merupakan putri dari bekas panglima perang kerajaan. Hal itu berdasarkan hasil pengamatannya dalam pertarungannya dengan si ratu copet tempo hari. Setelah berkeliling alun-alun dan pasar kotaraja dia tidak menemui satria kembara, diarahkan pencariannya menuju kediaman satria kembara, namun dia tidak menemui sahabat yang dicarinya. Akhirnya dia arahkan pencariannya menuju istana kepatihan.

Pucuk dicinta ulampun tiba, ditengah jalan mereka berpapasan. Satria elang biru kelihatan sumringah atau gembira melihat keberhasilan sahabatnya itu.

'Satria kembara, selamat atas keberhasilanmu...., namun bolehkah saya mengajukan sedikit pertanyaan penting buat si ratu copet....', tanya satria elang biru setelah menyelamati keberhasilan rekannya dan tanpa basa-basi sudah menyampaikan maksudnya.

'Agh..., keberhasilanku itu berkat petunjukmu juga satria elang biru..., silahkan saja bila kau ada perlu dengan si ratu copet ini, saya akan menjauh dari tempat ini', jawab satria kembara dengan merendah dan bertatakrama.

'Tak usahlah engkau menjauh satria kembara, ini bukan masalah rahasia kok', balas satria elang biru dengan cepat tepat ketika satria kembara hendak berkelebat.

'Duhai wanita jelita....., dimanakah gerangan satria gajah sirna berada sekarang?', tanya satria elang biru tanpa basa-basi. Yang ditanyapun menjadi kaget bukan kepalang, karena bagaimanapun jarang sekali, sampai saat orang menanyakan satria gajah sirna yang merupakan bekas panglima kerajaan antah berantah kepadanya.

'Darimana kau tahu saya ada hubungan dengan dia', tanya si ratu copet dengan datar untuk menutupi kekagetannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun