Dipojokan alun-alun kotaraja negeri antah berantah, terdapat pohon beringin yang sudah tua. Beredar kabar bahwa pohon beringin itu usianya lebih tua dari istana antah berantah itu sendiri. Tepat dibawah pohon beringin itu, duduk seorang yang lumayan tua dengan pakaian lusuh. dia tidak bisa dikatakan pengemis, karena dia tidak meminta bayaran terhadap apa yang dilakukannya. kadang dia bercerita, kadang melawak, kadang dia membaca garis tangan seseorang, kadang dia meniup seruling, dan lain sebagainya. Yang jelas apa yang dia lakukan hanya untuk menghibur mereka yang sedang bingung yang datang padanya.
Sepasang muda-mudi, entahlah apa mereka dari golongan pendekar atau rakyat biasa terihat mendatangi pak tua itu.
'Salam orang tua, saya mendengar bahwa bapak bisa membantu mengobati kebingungan seseorang, apakah itu benar? dan bila iya, bisakah bapak memberikan sedikit pencerahan tentang masa depan hubungan percintaan kami ini?...', kita si pemuda itu dengan lugas meskipun di sebelahnya si pemudi terlihat malu-malu.
'Saya bukan peramal masa depan anak muda..', jawab si orang tua itu dengan tegas.
'Saya paham orang tua, saya sedang bingung dengan hubungan kami, sepertinya hubungan ini kurang direstui, jadi saya bingung apa yang sebaiknya saya lakukan agar hubungan ini bisa direstui?', sambung pemuda itu.
'Baiklah, duduklah sebentar disini..., saya bukan hendak meramal tapi saya butuh garis tangan kalian berdua agar bisa memberi sedikit pencerahan', kata si orang tua itu.
Dengan sigap kedua pasangan itu memberikan kedua belah tangan mereka pada orang tua itu. orang tua itu terlihat serius memperhatikan setiap guratan yang tergurat di tangan mereka berdua.
Jauh dilubuk hatinya, dia paham betul bahwa tidak seorangpun, mahluk di jagat raya ini yang bisa mengetahui masa depan dengan pasti, karena ketidak pastian itu milik masa depan. Bahkan bila seseorang yakin seratus persenpun, realitas atau kejadian yang akan terjadi tidak akan pernah persis sama dengan yang telah diperkirakan atau direncanakan sebelumnya.
Sudah menjadi makanan kesehariannya untuk menghilangkan kebingungan, kadang juga menghibur, kadang pula membuang sampah kekecewaan dalam diri seseorang, dan yang pasti dia tidak mau memberikan beban kekecewaan baru, maka diapun berkata pada pasangan itu:
'Masa depan hubungan kalian sungguh tidak pasti sebenarnya, namun bila kalian bersabar maka kalian akan berbahagia....', jawab orang tua itu yang sebenarnya hanya ingin membuyarkan kebingungan dan memberikan harapan pada mereka. Tidak lebih..., karena menurutnya dengan harapan pasangan itu bisa menjadi kuat menghadapi segala rintangan yang menghalangi hubungan mereka.
Kontan kedua pasangan itu tertawa sumringah sekali sambil bertatapan mata. Mereka tidak pernah seceria ini sebelumnya. Kali ini tatapan mereka sungguh penuh makna dan keyakinan, tidak sebingung dan sekuyu hari-hari sebelumnya.