Mohon tunggu...
Hasby Ali
Hasby Ali Mohon Tunggu... petani -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tingkat Keprihatinan Anak Jaman Dulu dan Anak Jaman Sekarang...

17 Maret 2017   22:17 Diperbarui: 17 Maret 2017   22:36 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat tumbuh remaja seakan tingakt keidealisme muncul, dari rasa penasaran akan hal yangbaru dan selalu menang sendiri. Itupun yang saya alami sendiri, bagaimana saat remaja dahulu ingin sesuatu hal yang baru dan faktor teman yang utama seakan Cuma teman yang bisa dipercaya dan selalu ada. Sehingga faktor ini yang berakibat buruk pada lingkungan keluarga sendiri. Orang mengakatan saat masa pertumbuhan adalah masa yang indah, tetapi masa remaja itu sangat rentan akan ketidakstabilan tingkah laku terutama pada moralnya.

Disini saya akan menggambarkan anatara diri saya dan keponakan saya yang beranjak dewasa, j elas perubahan tingkah laku moral anak sekarang dengan yang dulu, jaman dahulu anak mau berangkat sekolah pun harus bersusah payah mencari angkutan umum. Datang harus lebih awal ke pangkalan angdes (angkutan desa) secara tidak langsung itu membuat pola hidup yang teratur, untuk ukuran penampilan dan perilakupun sopan, rapi. Dan jangan lupa juga anak jaman dahulu itu lebih menghargai mana yang tua dan muda, dari tutur kata yang sopan pada lawan bicaranya.

Sekarang bisa dibayangkan...ibarat mengatur anak satu aja susahnya minta ampun karena anak sekarang lebih memilih hal yang instan. Seiring berjalannya waktu tidak bis dipungkiri memang perkembangan teknologi sangat cepat, ditambah para produsen segala macam barang memberikan berbagai variasi barang yang instan dan murah. Untuk menuju ke tempat sekolah pun mereka lebih mudah karena memakai transportasi, bisa dibayangkan anak tingkat SMP sudah naik motor dijalan raya.

Jelas itu melanggar peraturan kepolisian dan pendidikan sekolah, tetapi semua aturan itu tidak berlaku karena sudah dilarang memakai motor tetap dilanggar. Mereka melanggar bukan karena tidak ada sebab,  faktor teman yang utama contoh mereka parkir bukan disekolah tetapi rumah2 yang menyediakan tempat parkir dengan memberikan tarif. Sosialisasi dari berbagai pihak seakan tidak mampu, karena orang tua seakan tidak berdaya akan kenginan anak tersebut. Dari pada anak saya tidak sekolah???!sebagai guru pasti tidak mampu menjawab...mungkin itu.Untuk tingkat kerawanan kejahatan  itu mudah sekali bagi mereka yang belum labil pola tingkah lakunya .

Tidak hanya mencakup transportasi saja, pola belajar mereka pun sekarang berbahaya. Dengan perkembangan jaman segala macam alat komunikasi yang beraplikasi alat belajar banyak sekali. Jujur saya sendiri marah dan jengkel, bayangkan coba saudara2...Disuruh belajar didepan ortunya mereka patuh, tetapi didalam kamar mereka seakan dunia miliknya!. Mereka dengan asiknya maaenan BBM,WA dan game yang di hp mereka masing2.

Ada kalimat dari keponakan saya sendiri saat dinasehati  bapaknya :

Bapak dulu mau sekolah harus kesawah dulu karean buat cari uang jajan dari simbah mu,km coba kaya bapak hidup prihatin?salahnya bapak lahir jaman belum ada Hp....mak dorrr rasanya!

Jadi perbedaan mendasarnya anak jaman dulu dan sekarang,  mereka menikmati fasilitas teknologi yang bervariasi dan instan. Itu jelas berpengaruh pada kondisi lingkungan sosial yang segalanya praktis tidak seperti dulu yang dilakukan secara manual. Faktor utama orang tua yang utama, dimana harus memperhatikan perkembangan anak yang bersifat pendekatan langsung , seperti  menerapkan kedisiplinan, melakukan komunikasi yang baik, dan jangan menanamkan pendidikan budi pekerti pada anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun