Komitmen Kementerian Ketenagakerjaan untuk dapat memperluas peluang kerja dan usaha bagi masyarakat Indonesia semakin terlihat dalam bentuk nyata. Hal itu dapat dilihat dari kegiatan Festival Perluasan Kesempatan Kerja yang dilaksanakan di Ayola Sunrise Mojokerto, 22 Desember 2023.
Festival tersebut dibuka langsung oleh Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Titik Masudah, S.Ag. Selain itu, hadir juga Direktur Bina Perluasan Kesempatan Kerja, Iwan Darmawan, S.H., M.E., Kepala Balai Besar Perluasan Kesempatan Kerja Bandung Barat, Tuti Haryanti, S.T., M.Si., dan Kepada Dinas Ketenagakerjaan Mojokerto.
Adapun peserta kegiatan ini berjumlah 170 orang yang berasal dari perwakilan 47 Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dan 20 Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Wilayah. 47 BLKK tersebut merupakan dampingan dari UIN Sunan Ampel Surabaya yang mewakili wilayah timur, UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto yang mewakili wilayah tengah, dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang mewakili wilayah barat.
Di samping itu, hadir juga para tamu undangan, baik itu dari kepala-kepala daerah kabupaten, Rektor UIN SMH Banten, Rektor IPB, dan dinas-dinas ketenagakerjaan di beberapa kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, yang sekaligus membuka kegiatan Stafsus menegaskan bahwa, kegiatan ini menunjukkan realisasi 9 lompatan Kemenaker pada tahun 2023, yaitu transformasi balai latihan kerja (BLK), link and match ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, ekosistem digital SIAPKerja, dan reformasi pengawasan.
Setelah menyampaikan sambutan, Stafsus memberikan Award Kawasan untuk tiga TKM Kawasan terbaik, dan menyerahkan penghargaan untuk BLK-Komunitas terbaik dari wilayah timur, tengah, dan barat.
Festival ini bukan hanya seremonial dan expo semata, melainkan merupakan ajang mememukan investor bagi BLK-Komunitas dan TKM Wilayah melalui strategi program Business Matching dan Ekspo Produk BLKK dan TKM Wilayah.
Business Matching ini dihadiri oleh puluhan investor, baik skala nasional maupun investor lokal (yang berasal dari wilayah timur, tengah, dan barat). Sementara itu, expo produk memamerkan produk-produk tenant binaan BLKK yang tersebar pada 78 booth, baik dari BLK-Komunitas maupun TKM Kawasan. Adapun produk-produknya terdiri dari kejuruan tata boga, tata busana, otomotif, teknologi informasi dan komputer, multimedia, dan lainnya.
Business matching ini menjadi tantangan bagi para BLKK selaku inkubator dan peserta sebagai wirausaha yang dibina oleh BLKK. Peserta BLK-Komunitas dan TKM Wilayah melakukan elevator pitch dihadapan para investor untuk mempresentasikan produk-produknya dalam jangka waktu hanya 3 menit. Selanjutnya, jika para investor tertarik maka mereka melakukan speed dating (kencan kilat) untuk mendiskusikan pengembangan usaha, yang salah satunya penanaman modal.
Kegiatan business matching tersebut merupakan aksi nyata dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui BBPKK Bandung Barat yang bekerja sama dengan para akademisi untuk membantu pengembangan BLKK dan tenant binaan agar dapat scale up (naik kelas).