Gunung Sindur, Bogor (20 Maret 2017) – Gunung Sindur adalah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Disini terdapat sebuah tempat yang menjadi menyuplai ikan lele untuk wilayah jabodetabek. Tepatnya di desa gunung sindur. Tempat ini menyuplai lele setiap hari untuk wilayah jabodetabek. Mulai dari restoran biasa ataupun lapak pecel kecil yang ada di jabodetabek.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Ikan yang sangat lezat dan unik ini banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Ikan yang memiliki ciri fisik berkumis, berkepala pipih dan tak mempunyai sisik sehingga saat di pegang sangat licin ini sangat enak dan gurih ketika dimakan. Tak heran sudah sekian lama ikan lele menjadi salah satu primadona masyarakat Indonesia. Banyak dari kita sangat menyukai ikan lele sebagai konsumsi pendampinmg nasi. Dengan rasa gurih dan sangat murah harganya menjadi ciri khas dari ikan lele tersendiri.
Bisnis ikan lele di Indonesia sangatlah menjanjikan. Murahnya perawatan dan banyaknya peminat dari ikan lele menjadikan ikan lele menjadi bisnis yang tersohor di Indonesia. Penikmatnya pun sangat banyak dan tak ada habisnya. Hal ini yang membuat Suryana memilih menjasdi wiraswasta ikan lele. Bermula dari hobinya yang sangat suka dengan perikanan. Pria lulusan Sosek IPB ini membuat dua buah kolam kecil di dekat rumahnya ketika kuliah. Kolam itu lalu isi dengan anakan ikan lele yang ia beli di pedagang ikan.
Ia memberi makan ikan lele tersebut secara rutin kala itu, setiap pagi sebelum berangkat kampus dan sore seusai pulang ke kampus tak pernah absen untuk memberi makan lele-lele kesayangannya. Sampai akhirnya ketika ikan lelenya besar ia menjual lele tersebut kepada pengepul dan mendapatkan uang pertamanya. Hal itu terus ia lakukan, dengan membeli anakan ikan lele dan memebsarkannya. Sekarang ia sudah memiliki sekitar 200 kolam ikan yang berada sebagian di Kecamatan Gunung Sindur. Hobi yang pada akhirnya ia tekuni menjadi pekerjaan sampai saat ini.
Mudahnya perawatan ikan lele menjadi alasan utama Suryana untuk berbisnis ikan lele ini. Habitat lele yang terbilang jorok yaitu sangat suka berada di tempat yang kolamnya berair keruh, menjadi salah satu gampangnya budidaya lele. Kita tak perlu membrsihkan kolam lele setiap saat. Membersihkan ikan lele hanya perlu kita lakukan setiap kali panen ikan lele.
Pemberian makan ikan lele pun sangatlah mudah, kita cukup memberikan makan pada saat pagi dan sore dengan pelet yang bisa kita beli di pasar ikan. “perawatan ikan lele itu sangat gampang, tidak seperti ikan lain yang membutuhkan air mengalir untuk perawatannya” ujar suryana. Suryana biasanya memanen ikan setiap hari, karena setiap kolam miliknya memiliki umur yang berbeda-beda. Konsep pemanenan ini membuat keuntungan yang di dapat Suryana sangat b esar sehingga bisa ia melakukan panen setiap[ hari.
Pada tahun 1993 Suryana sempat berhenti bebisnis lele karena mendapat panggilan dan ingin merasakan bagaimana rasanya bekerja di kantoran. Namun, hanya bertahun saatu tahun saja. Bekerja di kantoran bukan merupakan passion dia dan merasa ketika bekerja di perusahaan jenjang karir dia akan lama meningkat. Akhirnya, karena hasrat wirasawasta yang ia miliki membuat ia memutuskan kembali lagi berbisnis lele.
Saat ini sudah juataan rupiah omset yang yang dapat dihasilkan Suryana setiap harinya. Hobi yang awalnya ia lakukan untuk mengisi waktu luang kuliah ini, menjadi mata pencaharian utama Suryana. Hobi teresebut ini bisa menghidupi keluarganya bahkan keluarga karyawannya. Lebih dari sepuluh karyawan yang ia miliki. Peluang usaha ini sekaligus menjadi peluang pekerjaan yang menjanjikan. Yang lebih penting lagi kini ia telah membuktikan hobi yang ia kelola dengan baik telah menghasilkan pundi-pundi rupiah dan membuka lapangan pekerjaan bagi banyak warga Kecamatan Gunung Sindur tempat kelahirannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H