Mohon tunggu...
BERITA NANGGROE
BERITA NANGGROE Mohon Tunggu... Akuntan - Pusat Informasi Rakyat

Kreatif, terdepan dan informatif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paradigma Leadership dan Karakter Kepemimpinan dalam Islam

31 Januari 2021   11:14 Diperbarui: 2 Februari 2021   14:41 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Setiap diri kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas apa  yang kamu pimpin” ___Al-Hadits.

Ubahlah paradigma kita untuk fokus pada kedisiplinan dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari, bukan pada hasil akhir.

Bila seorang muslim memiliki visi atau tujuan akhirat , maka proses dan tahapan menuju tujuan tersebut adalah sebagai berikut :

Kita mencotohkan visi : “Menggapai Ridho Allah untuk mencapai surga”.

Maka misi yang harus dilalui adalah “ Menjadi Khalifah (pemimpin) dimuka bumi yang bertaqwa kepadaNya denga menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya”.

Apabila diimplementasikan dalam level kepemimpinan Islam, dalam hal sebagai khalifah dimuka bumi, hal ini dapat kita simpulkan dalam lima level kepemimpinan seorang muslim.

Level Kesatu (Muslim)
Level ini merupakan level terendah dari performance seorang muslim. Gambaran pada level ini adalah seseorang sadar bahwa dirinya merupakan seorang muslim karena sudah memiliki Kartu Identitas berupa KTP, karena ia telah bersyahadat ataupun pakaiannya dan aktifitasnya sudah menyerupai muslim lain yang taat.

Level Kedua (Mukmin)
Seseorang dikatakan mukmin bila ia sudah beriman. Pada level ini seseorang telah mengkaji syariat islam secara mendalam dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari untuk dirinya sendiri . Level ini sudah lebih tinggi dari level sebelumnya, disini sudah mulai fokus pada dirinya sendiri dan bukan pada orang lain. Karena dengan beribadah ia berharap fahala dari Allah SWT.

Level Ketiga (Muhsin)
Ini merupakan tingkatan seorang muslim yang mau memperbaiki segala perbuatannya kearah yang lebih baik . Disini seseorang sudah mulai memperhitungkan kualitas dari apa yang sedang ia kerjakan.

Bahkan sudah mengajak orang lain untuk menjadi lebih baik dengan cara yang lebih baik pula. Melakukan kebaikan disebut Ihsan, ihsan meliputi segal perbuatan yang baik terhadap diri sendiri  maupun orang lain.
Seseorang muslim pantas disebut muhsin bila ia dapat mendatangkan manfaat untuk lingkungan sekitarnya dan melakukan amar makruf nahi mungkar.

Level Keempat (Mukhlishin)
Tulus ikhlas tanpa diminta dan tidak ingin terlihat baik pada orang lain, ini merupakan tingkatan diatas muhsin dan berada pada level keempat. Seseorang yang sudah sampai pada tingkatan ini lebih antusias dalam bekerja dan melakukan suatu pekerjaan dengan bahagia dan tanpa keterpaksaan serta selalu istiqamah.
tidak terpengaruhi dirinya oleh sesuatu untuk terus berbuat kebaikan , contoh, bila ia seorang Hakim, Jaksa, maupun Polisi, ia akan tulus ikhlas menjalankan pekerjaannya tanpa terpengaruh sogokan, uang, harta, wanita dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun