Mohon tunggu...
Hasbi Aswar
Hasbi Aswar Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Penggiat kajian politik internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Normalisasi Arab - Israel Bukan untuk Palestina

26 Juli 2022   05:49 Diperbarui: 26 Juli 2022   05:50 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan Kerjasama intensif Israel -- Arab akan semakin memperkuat posisi Israel di Timur Tengah melalui berbagai Kerjasama ekonomi yang terjadi baik di level pemerintahan maupun bisnis (Middle East Monitor, 2022). Bahkan perusahaan -- perusahaan Israel yang ikut dalam proyek penggusuran di Tepi barat juga sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan -- perusahaan Arab.

Bukan hanya itu, Arab akan memberikan keamanan ekstra pada Israel dengan Kerjasama militer, keamanan, intelijen untuk membungkam gerakan -- gerakan oposisi baik nasionalis maupun Islam.

Israel juga akan semakin bebas melancong ke berbagai negara Arab untuk melakukan diplomasi budaya agar Israel terlihat baik, humanis dan berperadaban. Ini berpotensi semakin mengucikan Palestina dan para pejuang Palestina. Bahkan akan membuat mereka terlihat buruk dan akan dianggap kelompok -- kelompok pengacau, ekstrimis, radikal dan teroris.

Saat itu terjadi, AS akan merasa tenang, sebab potensi -- potensi rival  di Timur Tengah bisa dikendalikan baik di internal maupun dari eksternal seperti Iran, Rusia, China, dan oposisi Islam (Henkel & Asseburg, 2021). Sebab, negara -- negara penting di kawasan sudah dikontrol melalui beragam pendekatan: kontraterorisme, bantuan keuangan dan militer, Kerjasama komprehensif; dan Normalisasi Israel.

Normalisasi dan stabilitas Timur Tengah bagi AS sangat penting untuk fokus menghadapi ancaman di front lain, seperti menghadapi ancaman Rusia di Eropa dan Ancaman China di wilayah Asia -- Pasifik. Tiga front ini bagi AS sangat penting, dan saling berhubungan untuk mempertahankan hegemoni AS di seluruh dunia.

Jadi, ke depan publik akan menyaksikan sendiri normalisasi Arab bukan untuk perdamaian Palestina, dan bukan untuk kebaikan masyarakat Muslim Timur Tengah. Bukan juga untuk menciptakan dunia bebas dari penjajahan dan ketidakadilan. Ini politik dominasi dan hegemoni yang dikukuhkan oleh AS bersama sekutu melalui tangan -- tangannya di Timur Tengah.

Daftar Pustaka: 

Henkel, S. C., & Asseburg, M. (2021). Normalisation and Realignment in the Middle East: a new, conflict-prone regional order takes shape. Stiftung Wissenschaft Unf Politik (SWP).

Khan, A. (2020). Israel's Strategic Dilemmas. Geopolity. https://thegeopolity.com/2020/10/07/israels-strategic-dilemmas/

Middle East Monitor. (2022). Israel's trade with Arab nations reaches record increases after normalisation. Middle East Monitor. https://www.middleeastmonitor.com/20220704-israels-trade-with-arab-nations-reaches-record-increases-after-normalisation/

Muasher, M. (2021). Normalization of Arab Countries with Israel: Regional Geopolitical Aspects of the Agreements. IEMed Mediterranean Yearbook, 58--61. https://www.iemed.org/publication/normalization-of-arab-countries-with-israel-regional-geopolitical-aspects-of-the-agreements/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun