Mohon tunggu...
Hasbi Aswar
Hasbi Aswar Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Penggiat kajian politik internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik di Balik Konflik Rusia dan Ukraina

3 Maret 2022   21:55 Diperbarui: 14 Maret 2022   06:21 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap Rusia yang agresif terhadap Ukraina beberapa bulan terakhir adalah sesuatu yang memang diinginkan AS. Bahkan kasarnya, saat Rusia memiliki memerangi Ukraina, AS sedang bertepuk tangan dan merayakan kemenangan politiknya.

Tujuan AS selama ini mensuport Ukrania adalah bagian dari upaya memanas -- manasi Rusia agar negara ini terkuras energinya sehingga tidak bisa leluasa menjadi pemain di level global yang berpotensi mengancam kepentingan AS.

Sebab, Rusia perlahan -- lahan sudah memasukkan pengaruh politiknya di Eropa melalui politik minyak dan sumber daya alam yang disuplai dan membuat Eropa ketergantungan terhadap Rusia.

Di sisi lain, Rusia juga telah berupaya untuk memperkuat hubungan dengan negara -- negara mitra  di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Termasuk kontak -- kontak dan upaya aliansi antara  Rusia dan China.

Merespon langkah politik Rusia, AS melancarkan strategi mengaborsi visi politik global Rusia agar tetap menjadi pemain regional dan sibuk dengan urusan regional.

Hal ini yang membuat Rusia geram, karena selama ini AS bersama NATO telah berupaya mencaplok tetangga Rusia atau membawa negara - negara itu ke poros politik mereka.

Sederhananya, Siapa yang tidak marah kalau luar pagar rumah, isinya musuh semua.

Cuma itu juga kelemahan Rusia, setelah gagal merangkul Eropa Timur di era Soviet 1946 - 1991.  Sekarang, Rusia juga gagal. Secara ideologis dan kepentingan strategis Eropa Timur nampaknya lebih senang dengan liberalisme daripada gaya otoriter Rusia.

Ini sudah masalah kedaulatan negara jadi Rusia tidak menganggap ini main - main. Jarak perbatasan terluar Ukraina dan Moskow (ibu kota Rusia) cuma sekitar 500 kilometer. Kalau Ukraina dikuasai NATO Rusia sudah habis.

Sebaliknya, kalau Ukraina dikuasai Rusia, Nato tidak ada ruginya. Toh, AS dan NATO juga sudah merebut banyak negara - negara tetangga Rusia. Dan telah mengepung Rusia dari segala penjuru.

Sehingga, jika pun  Ukraina dikuasai oleh Rusia, AS akan tetap mencari cara agar membuat Rusia sibuk dengan politik regional. Bisa dengan cara provokasi - provokasi di negara tetangga Rusia yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun