Setelah Badan Pusat Statistik merilis data pertumbuhan ekonomi yang tak sesuai harapan, 4,71 persen di kuartal I lalu, nasib proyek infrastruktur kian menjadi sorotan. Apalagi sejumlah ekonom mulai menyoroti rendahnya penyerapan anggaran infrastruktur, cuma Rp 7 triliun atau 2 persen dari total anggaran, sebagai biang lesunya pertumbuhan ekonomi di awal tahun.
Jika dirunut ke periode-periode lalu, rendahnya penyerapan anggaran memang selalu terjadi di awal tahun. Sebab, banyak tender proyek yang belum dibuka. Para pemangku anggaran pun masih mempersiapkan rencana inti, menilik studi kelayakan, hingga menunjuk siapa yang layak menjalankan proyek tersebut. Ini terjadi bertahun-tahun.
Tapi mungkin awal tahun ini memang istimewa dan kondisinya berbeda, lantaran bertepatan dengan jalannya pemerintahan yang benar-benar baru.
Memang, target penyediaan infrastruktur untuk pemerintahan kali ini sangat tinggi dan berat.
Untuk proyek jalan saja, dalam empat tahun harus sudah membentang sepanjang 2.650 kilometer. Luar biasa, lantaran jalan tersebut bakal menerabas sumbatan-sumbatan antar daerah, terutama di luar Jawa. Area perkotaan hingga wilayah terpencil di Papua, Nusa Tenggara, hingga Kalimantan dan Sulawesi harus segera mendapatkan akses.
Jika proyek-proyek ini tak segera terwujud, peringkat daya saing Indonesia niscaya kian terpuruk. Jangan sampai peringkat daya saing Indonesia secara global, yang berada di nomor 61 pada 2013-2014, kian melorot. Apalagi kini negara-negara ASEAN tengah bersaing untuk memperebutkan investor potensial.
Khusus untuk proyek jalan raya, berkut ini gambaran rencana yang sudah dicanangkan pemerintah. Apakah program untuk menghubungkan koridor ekonomi dari barat ke timur ini bisa terwujud? Mari kita dukung bersama.
Koridor Sumatera
Jalan tol: 382 km
Jalan non-tol: 1.748 km
Total: 2.130 Km
Investasi: Rp 229 triliun
Koridor Jawa
Jalan tol: 1.481 Km
Investasi: Rp 203 triliun
Koridor Bali-Nusa Tenggara
Jalan tol: 10 Km
Investasi: Rp 2 triliun
Koridor Kalimantan
Jalan tol: 84 Km
Jalan non-tol: 651 Km
Total: 735 Km
Investasi: Rp 18 triliun
Koridor Sulawesi
Jalan tol: 49 Km
Investasi: Rp 2 triliun
Koridor Maluku-Papua:
Jalan non-tol : 1.535 Km
Investasi : Rp 53 trliin
(Berbagai Sumber)