Mohon tunggu...
Hasan Syauqi
Hasan Syauqi Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat rasa Psikolog

Semua yang berbau manusia dan otaknya, mari kita bahas!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenapa Orang Bodoh Tak Bisa Bahagia?

2 September 2024   07:07 Diperbarui: 2 September 2024   07:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup kita selalu berkutat untuk mencari kesenangan. Kadang-kadang mempertanyakan apa arti kebahagiaan. Beberapa menyamakan antara kesenangan dan kebahagiaan. Ketika hidup kita diliputi dengan serentetan kesenangan, maka kita akan menganggap hidupnya bahagia.

Apakah kebahagiaan adalah sebuah kondisi ketika kita tidak mengalami kemalangan dalam hidup kita dan penuh dengan kesenangan? Namun bagaimana apabila kesenangan tidak berarti bahagia? Apa sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu sendiri? Dan apa irisan perbedaan antara kebahagiaan dan kesenangan?

Baik, Kita mulai dengan kesenangan. Apa yang dimaksud kesenangan? Singkatnya kesenangan sering dikaitkan dengan perikaku hedonisme, yakni memprioritaskan kesenangan dalam gaya hidup, perilaku, dan pemikiran, untuk memberikan kita kepuasan yang instan.

Apa saja yang menggambarkan perilaku tersebut?
Makan makanan yang enak, bisa bikin kita senang. Begitu juga makanan junk food.
Lalu memenangkan sebuah perlombaan, bisa bikin kita merasa senang. Namun menjatuhkan orang lain demi kepentingan diri sendiri, menyalahkan orang lain untuk terlihat benar, berbuat curang untuk mendapat keuntungan lebih juga termasuk membuat kita senang.

Ketika kita mencari dan mendapatkan uang yang banyak membuat kita senang, mencuri barang yang bukan milik dirinya sendiri juga memberikan kesenangan tersendiri.

Menghadiri pesta tentu saja. Apa lagi berbicara dengan lantang agar menjadi pusat perhatian, dan dipuji atas pencapaian. Dan yang tak kalah menyenangkannya adalah aktivitas seksual, mungkin selingkuh, sex bebas juga tidak kalah menyenangkan.

Mungkin mendengarkan musik juga. Tapi melampiaskan emosi dengan merusak barang bisa jadi pilihan. Dan berjudi, dan investasi high returns high risk. Dan silahkan tambah yang lainnya.

Contoh tersebut sudah cukup menjelaskan bahwa,  hanya karena itu menyenangkan, bukan berarti itu hal-hal tersebut adalah baik. Dan karena itu menyenangkan, bukan berarti itu membuat kita bahagia. Kenapa tidak membuat kita bahagia?

Sebelum kita membahas tentang kebahagiaan, mari kita lihat dulu apa yang ada dalam otak kita hingga dapat menyebabkan hal demikian.

Pertama, kita bahas dulu siapa yang bertanggung jawab atas kesenangan yang kita rasakan. Salah satu yang paling berperan penting atas kesenangan di otak kita adalah dopamin. Dopamin sendiri adalah hormon motivasi yang mendorong tindakan kita untuk mencapai sesuatu yang ada di luar kita atau yang tidak kita miliki. Di saat yang sama, dopamin ini juga yang membuat kita berekspektasi terhadap reward, keuntungan, atau timbal balik.

Jika dopamin mencari sesuatu yang ada di luar diri kita, maka kebahagiaan adalah kebalikannya. Yakni, segala sesuatu yang ada dalam diri kita dan yang kita miliki, dan membuat kita merasa tenang dan baik-baik saja. Contohnya sesederhana seperti nongkrong bersama teman, berpelukan dengan orang yang kita sayangi, atau bercakap-cakap dengan seseorang yang sangat dekat dengan Anda. Dan yang bertanggung jawab atas rasa tersebut adalah hormon serotonin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun