Mohon tunggu...
Hasan Suwandi
Hasan Suwandi Mohon Tunggu... Guru - Teacher

teaching is a vocation not a profession

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan: "Dari Teori ke Praktik"

26 Juli 2024   11:45 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:47 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya berpikir bahwa topik perspektif sosiokultural dalam pendidikan adalah tentang bagaimana budaya dan interaksi sosial mempengaruhi proses belajar mengajar. Saya juga menyadari bahwa memahami perspektif ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa yang beragam.

Saya belajar bahwa perspektif sosiokultural dalam pendidikan menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam proses pembelajaran. Konsep ini mengakui bahwa pembelajaran tidak terjadi dalam ruang hampa, melainkan dipengaruhi oleh interaksi sosial, budaya, dan sejarah yang ada di sekitar peserta didik. Bersama rekan-rekan dalam ruang kolaborasi, saya belajar untuk lebih memahami bagaimana perspektif sosiokultural diterapkan dalam berbagai situasi pendidikan. Kami berbagi pengalaman dan studi kasus yang menunjukkan pentingnya memahami latar belakang budaya dan sosial siswa untuk merancang strategi pembelajaran yang efektif.

Dari proses demonstrasi kontekstual, saya belajar bahwa penerapan perspektif sosiokultural memerlukan pemahaman mendalam tentang konteks siswa. Saya juga menyadari pentingnya kolaborasi antar rekan dalam memahami berbagai sudut pandang dan pendekatan yang berbeda. Selain itu, saya menyadari kemampuan diri saya untuk adaptasi dan improvisasi dalam situasi nyata. Sejauh ini, saya memahami bahwa perspektif sosiokultural dalam pendidikan menekankan bahwa belajar adalah proses sosial yang dipengaruhi oleh interaksi dengan orang lain dan lingkungan budaya. Pembelajaran tidak hanya melibatkan transfer pengetahuan, tetapi juga pengembangan identitas dan keterampilan sosial.

Saya sekarang memahami bahwa perspektif sosiokultural bukan hanya tentang mengenali perbedaan budaya, tetapi juga tentang bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif. Pemahaman saya telah berkembang dari sekadar pengakuan perbedaan menuju penerapan praktis dalam strategi pengajaran. Saya ingin belajar lebih lanjut tentang bagaimana cara mengintegrasikan perspektif sosiokultural dalam kurikulum dan metode pengajaran sehari-hari, serta bagaimana menilai dampaknya terhadap hasil belajar siswa.

Saya belajar bahwa konsep perspektif sosiokultural terkait erat dengan mata kuliah lain seperti teori belajar dan pengembangan kurikulum. Pemahaman ini membantu saya melihat hubungan antara teori dan praktik, serta pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan. Pembelajaran ini membantu saya memahami pentingnya mengenali dan menghargai latar belakang budaya dan sosial siswa dalam merancang strategi pembelajaran. Hal ini akan meningkatkan kemampuan saya untuk menjadi guru yang lebih responsif dan inklusif.

Saya menilai kesiapan saya saat ini pada skala 8 dari 10. Alasan utama adalah karena meskipun saya sudah memahami konsep dasar dan pentingnya perspektif sosiokultural, saya masih perlu lebih banyak pengalaman praktis dan pemahaman yang lebih mendalam dalam penerapannya di kelas. Untuk menerapkan perspektif sosiokultural dengan optimal, saya perlu mempersiapkan lebih lanjut dengan mempelajari contoh-contoh kasus, mengikuti pelatihan tambahan, dan mencari mentor yang berpengalaman dalam bidang ini. Selain itu, saya juga perlu mengembangkan keterampilan dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa dan merancang strategi yang sesuai dengan konteks sosial dan budaya mereka [HS].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun