Mohon tunggu...
Hasan Renyaan
Hasan Renyaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 fakultas hukum universitas Krisnadwipayana

Aksi tanpa teori rusuh teori tanpa aksi omong kosong

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senior Kurang Ngopi

4 September 2022   16:30 Diperbarui: 4 September 2022   16:32 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

CERPEN
*Senior Kurang Ngopi*

Kisah ini bermula saat Mahasiswa Baru yang nampak antusias memasuki jenjang perkuliahan. Dengan kepolosan serta keluguannya akan dinamika yang terjadi. Ia memasuki sebuah ruangan kosong, dengan mata yang berbinar-binar, jantung yang berdetak tak menentu. Ia tiba-tiba dikejutkan dengan suara yang begitu mengemah nan lantang, suara itu datang dari segerombolan pria, berpostur tinggi, berambut gondrong.
"Wow aktivis ini keren sekali "(gumam junior dalam hati)

"Hei, kau Maba. Ngapain diam disitu buruan tiarap! (tegas senior)

Seluruh mahasiswa baru itu segera mengikuti arahan dari senior jika tidak mereka dikenakan sanksi.

Seorang MABA terlihat tidak menerima perilaku seniornya karna dianggap hal ini sebagai perbudakan para feodal

"Hey kau yang dipojok sana, kenapa tidak ikut, Kamu mau terkena sanksi sosial. Haa?" (Tegas si aktivis dengan ekspresi hitlernya)

"Saya berkuliah untuk menuntut ilmu, bukan menghamba padamu!" (Ucap Junior batu api)

"Oh, ini Maba yang berhimpun itu yaa? Pantes keras kepala!
(Sinisme senior terhadap junior)

"Emang salah kalo saya berhimpun? Toh sudah jelas diamanatkan dalam pasal 28 E ayat 3 UUD1945 setiap orang berhak atas kebebasan Berserikat,berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Dan juga Permendikbudristek no 55 tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila membolehkan ada nya organisasi eksternal masuk kampus, lalu salah nya dimana? Sebagai Maba saya respect atas anda selaku senior tapi bukan berarti anda bisa menghegemoni hidup saya. kalo begini jelas anda sudah menegasikan hak asasi saya!"
(tegas junior batu api)

Senior itu hanya bisa termenung ternyata ia kurang ngopi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun