Mohon tunggu...
Hasanuddin Nuru
Hasanuddin Nuru Mohon Tunggu... -

Serius tapi santai,,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang Hari Sumpah Pemuda 86 Tahun Silam

28 Oktober 2014   15:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:28 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih sudah siap mengemban tugas Negara, para Kabinet juga sudah ditetapkan tentu harapan kita bagi bangsa Indonesia 5 tahun kedepan harus lebih baik dari sebelumnya, mengingat hari ini adalah hari Sumpah Pemuda izinkan saya mengingatkan kembali kepada kita semua moment historical yang perlu diremajakan dikalangan kaum pemuda Indonesia dimanapun berada yaiatu moment Sumpah Pemuda 86 Tahun Silam.

Peristiwa sejarah sumpah pemuda 86 tahun silam hari ini akan di peringati kembali, perlu kita pahami bahwa Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Karenanya tanggal 28 Oktober 1928 menjadi momen penting dimana hasil rumusan dari Kongres pemuda II Indonesia dibacakan dan di peringati setiap tahunnya sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Apa dan bagimana sejarah Sumpah Pemuda,,,?

Peristiwa ini mengingatkan saya kepada peran Para Pelajar Indonesia yang begitu besar dalam memikirkan nasib bangsa Indonesia, dimana pada saat itu kita paham bersama bahwa gagasan terbentuknya penyelenggaraan Kongres Pemuda II adalah inisiatif serta peran serta dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia yang disingkat dengan (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Akibat dari gerakan ini, kongres tersebut dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Dimana pada rapat pertama yang dilaksanakan pd tgl 27 oktober 1928 di gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng), pejabat ketua PPPI saat itu Sugondo Djojopuspito dalam sambutannya menekankan bahwa pentingnya kongres ini sebagai sarana dalam memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Kemudian di lanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin yang menjelaskan tentang arti hubungan persatuan sesama pemuda, Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Kemudian rapat kedua dilanjutkan pada tanggal 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, yang membahas masalah pendidikan. Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro selaku pembicara, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Dan pada rapat penutup, selaku pembicara Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Untuk apa Sumpah pemuda itu,,,?

Penjelasan diatas mengantar kita kepada suatu kesimpulan bahwa sumpah pemuda merupakan bukti konkrit dari gerakan pemuda Indonesia yang menjadi sejarah penting bagi suatu Negara, sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda kemudian dijadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama, tidak terbayang seandainya para pemuda saat itu tidak memiliki inisiatif dan semangat yang berapi-api, untuk menyatukan bangsa Indonesia, apakah bangsa indonesia mampu bersatu seperti saat ini, mampu saling mengerti dengan menggunakan bahasa yang berbeda-beda, serta memotivasi satu sama lain.

Perlu di ketahui bahwa lahirnya sumpah pemuda bukan dengan cara yang instant melainkan melalui sebuah perjuangan yg ulet, dari berbagai kegagalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan saat itu menjadi sebuah motivator yang kuat bagi para pemuda, menjadi landasan yang kuat untuk bersatu, mereka berpikir bahwa kemerdekaan Indonesia itu tidak mampu diselesaikan dengan cara sendiri-sendiri, melainkan menjadi satu, menjadi pemuda Indonesia.

Untuk siapa sumpah pemuda ini,,,?

Hari ini tanggal 28 Oktober 2014 semangat sumpah pemuda 86 thn silam memanggil para pemuda/pelajar masa kini untuk tetap menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotism dalam diri setiap pemuda dan mengisi kemerdekaan ini dengan hal positif demi untuk kemajuan bangsa Indonesia di dunia International.

Kepada rekan-rekan pelajar baik yang ada di Indonesia terkhusus kepada yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, moment sumpah pemuda ini bukanlah sebuah ceremonial belaka melainkan sebuah moment yang bertujuan mengingatkan kita bahwa harapan bangsa ada di tangan pemuda.

Bagaimana pemuda memperingatinya,,,?

Untuk mencapai kemajuan bangsa Indonesia tidak cukup dengan jiwa nasionalisme, tetapi lebih dari itu jiwa patriotism dalam diri pemuda juga perlu di tumbuhkan.

Nah apa arti dari sebuah patriotism “Patriotism is love of country. What kind of love is that?” According to Kateb, patriotism is the kind of love that suggests our lives are not our own, that we should be prepared to kill and die for the state: “Being owned, we owe the state or the country a debt, a ‘blood-tax’ that must be paid when the state demands it,”

remaja merupakan tulang punggung sebuah negara yang bakal menjadi umaak pada masa depan seperti kata melayu “pemuda harapan bangsa, pemudi tiang negara”. Presiden soekarno pernah mengatakan bahawa “berikan saya seratus remaja niscaya aku akan menggoncang dunia”. Saat ini, negara kita telah berada pada tahap sejajar dengan bangsa-bangsa di asia. Dengan begitu, remaja perlu menanamkan semangat patriotism yang mendalam sebagai senjata dalam membangunan negara. Ahli filsuf Tao yang mengatakan bahawa jika kita ingin hidup setahun tanamlah gandum, jika kita ingin hidup sepuluh tahun tanamlah pokok, namun jika kita ingin hidup selam-lamanya tanamlah jiwa remaja. Remaja dengan semangat patriotism di dada akan meningkatkan mutu suatu Negara.

Kepentingan semangat patriotism disemaikan dalam diri remaja ialah meningkatkan mutunegara. Remaja yang cinta akan tanah air tidak akan melakukan gejala jenayah atau terjerumus dalam kegiatan negatif seperti merokok, menghisap dada, merogol, merompak dan sebagainya. Sebaliknya, mereka akan mempunyai jati diri yang kokoh dan dapat menunjukkan potensi diri yang cemerlang demi negara tercinta.


Hal ini mesti diteruskan melalui usaha mendaulatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalisme yang benar-benar berfungsi,  membina kebudayaan kebangsaan bagi bangsa Indonesia dan memupuk perpaduan dalam kalangan rakyatnya. Kesedaran patriotisme terhadap sebuah negara bangsa mestilah diteruskan di lingkungan anak-anak, remaja dan dewasa.

Langkah yang paling mujarab adalah dimulai dari diri kita.

Marcus Aurelis pernah mengatakan bahawa jangan membuang waktu memikirkan cara orang menjadi baik, tetapi mulailah dari diri sendiri.

Sedangkan teori  Polvo mengatakan bahwa usia anak-anak ialah usiameniru. Mereka akan menirutingkah laku ibu bapak mereka, karena itu pentingnya memulai hal positif sejak dini (anak-anak).

Hadis RasulullahSAW mengatakan bahawa, “anak-anak umpama kain putih, ibu bapaklah yang mencorakkannya sama ada menjadi Nasrani atau Mujabi”.

Golongan intelektual juga mestilah selalu memberikan pandangan yang jelas dan jujur dalam mengekalkan patriotisme kepada seluruh rakyat negara ini. Semangat cintakan tanah air akan lebih dirasakan apabila orang ramai berasakan pembabitan mereka penting dalam melahirkan rasa cinta terhadap tanah air.


Pihak media massa juga seharusnya memainkan peranan, sebagai contoh pihak televise atau apapun itu hendaknya sentiasa memainkan lagu-lagu atau program-program yang berunsur patriotisme yang dapat menyerap dan merasakan rasa cinta terhadap tanah air meresap ke jiwa seluruh rakyat. Rasa cinta terhadap negara mestilah melampaui batas politik.


Perasaan sanggup berkorban jiwa raga demi negara, tentu tidak mencemarkan image negara, serta merusak persatuan yang telah lama terjalin, tidak melakukan huru-hara, kekecewaan kepada negara bukanlah sebuah sifat yang akan merusak jiwa nasionalisme kita, melainkan menumbuhkan sifat patriotisme kepada generasi muda masa kini. Apakah ini akan terjadi, sudah terjadi, dan masih terjadi sampai sekarang,,,?


Pemerintah juga harus menggembleng tenaga pemuda ke arah yang penuh dengan semangat cinta negara serta patriotik. Melalui kesadaran, pemahaman rentetan sejarah yang tepat dan betul akan menjadi strategi yang amat berkesan. Dorongan, nilai, sikap dengan pengucapan ikrar pada hari ini 28 Oktober 2014 akan dapat memanifestasikan patriotisme kepada golongan remaja-remaja Indonesia dimanapun berada.

Hidup pemuda Indonesia, Jayalah pemuda Indonesia, Jayalah Indonesiaku

Selamat Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2014.

Hormat saya,

Pemuda Indonesia

Hasanuddin Nuru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun