Mohon tunggu...
Hasannudin udin
Hasannudin udin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Islam Al-Azhar Bumi Serpong Damai

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Permainkan Tuhan Dalam Kehidupan

10 September 2024   06:35 Diperbarui: 10 September 2024   06:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuhan tidak hanya dimuliakan di tempat-tempat peribadatan, muliakanlah Tuhan  dengan menaladani sifat-sifat agungnya dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kemuliaan Tuhan tidak nampak dalam kehidupan sehar-hari, sebenarnya kita sedang mempermainkan keagungan Tuhan.

Saat Tuhan  diletakan hanya sebagai asesoris dalam kehidupan, sesungguhnya kita sedang membuang kemuliaan dalam kehidupan.

Seseorang yang yang menjadikan Tuhan sebagai asesoris dalam kehidupannya, hakikatnya  telah menjadikan Tuhan sebagai tameng dari kehidupannya yang bergelimang dosa.

Dengan selalu menjadikan Tuhan sebagai asesoris dalam kehidupannya, sesungguhnya seseorang  menjadikan Tuhan sebagai benteng perlindungan dari perbuatan hina dinanya.

Jangan kaget mereka tanpil di publik selah-olah menjadi pembela  Tuhan nomor wahid , padahal  sebenarnya sedang membangun citra diri di balik keagungan dan kemualiaan Tuhan.

Merekapun tidak ragu untuk melawan siappaun yang merendahkan simbol-simbol Tuhan, padahal  tujuannya bukan  membela Tuhan, semua dilakukannya untuk mencari simpati publik  dalam menggapai mimpinya.  

Baginya ketika simpati publik dalam gengamannnya, menjadi karpet merah  dalam meraih ambisi-ambisi duniawi.

Sesungguhnya  mereka sama sekali bukan untuk membela Tuhan, yang dilakukannya tidak lain melakukan manipulasi keagungan Tuhan untuk menggapai kepentingan dirinya sendiri.

Baginya membela simbol-simbol Tuhan menjadi cara  efektif dalam mendulang simpati publik,  untuk puaskan dahaga hawa nafsu yang tak bertepi.

Merepun tidak ragu dan gamang manipulasi  ajaran Tuhan yang agung,  untuk puaskan syahwat duniawi yang tak berujung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun