Mohon tunggu...
Hasan munadi
Hasan munadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa aktif di kampus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ada Apa dengan Banten?

20 Januari 2024   16:30 Diperbarui: 20 Januari 2024   16:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Provinsi Banten Dengan Usia yang Mulai Dewasa
Banten adalah sebuah provinsi di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini beribu kota di Kota Serang. Provinsi ini merupakan provinsi yang paling barat di Pulau Jawa. Provinsi ini sebelumnya pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, tetapi provinsi ini menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000, dengan keputusan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Suku aslinya adalah suku Sunda Banten yang berada di wilayah Kabupaten Serang bagian selatan, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, serta sebagian besar Kabupaten Tangerang, dan komunitas masyarakat adat yakni suku Badui yang mendiami wilayah Gunung Kendeng dan Leuwidamar di Kabupaten Lebak.Wilayah Banten terletak di antara 57'50"-71'11" Lintang Selatan dan 1051'11"-1067'12" Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 155 kecamatan, 313 kelurahan, dan 1.238 desa.

Banten memiliki wilayah laut yang menjadi salah satu jalur laut strategis yaitu Selat Sunda. Dengan menggunakan kapal-kapal berukuran besar, Selat Sunda menjadi jalur penghubung antara Australia dan Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara, khususnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Selain itu, wilayah laut Banten adalah jalur penghubung antara Jawa dan Sumatra.[5]

Banten secara geografis dan pemerintahan berperan sebagai zona penyangga bagi Jakarta. Peran ini utamanya berfungsi di wilayah Tangerang Raya yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan. Secara ekonomi wilayah Banten memiliki banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga memiliki beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta dan ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.

Banten sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan sejarah, tetapi Banten menghadapi beberapa masalah sosial yang perlu mendapatkan perhatian serius. Maka dari itu, Saya akan membahas Satu masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat Banten dan merumuskan gagasan solusi yang dapat membantu menanganinya, Mengutip pernyataan Martin Luther King (1960) "you are strong as the weakestof the people" yang artinya  kita tidak akan menjadi bangsa yang besar kalau mayoritas masyarakatnya masih miskin dan lemah.

Kemiskinan merupakan suatu kenyataan sosial yang tidak dapat terelakan dalam masyarakat. Masalah kemiskinan masih menjadi isu global, terutama di negara-negara dunia ketiga seperti halnya Indonesia. Selain dirasakan langsung oleh orang miskin itu sendiri, kemiskinan juga berakibat buruk pada kehidupan umat manusia, karena mata rantai kemiskinan adalah timbulnya pengangguran, kelaparan hingga menimbulkan tindakan kriminalitas. Semakin tinggi angka pengangguran maka potensi kriminalitas seperti pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan ini juga akan semakin tinggi.
Banten Harusnya Sejahtera

Provinsi Banten adalah provinsi yang merupakan pemekaran dari Provinsi Jawa Barat sejak tanggal 4 Oktober 2000. Usaha pembentukan Provinsi Banten sebenarnya sudah dilakukan sejak lama, salah satu buktinya adalah adanya semacam pakta berjudul "Kebupalatan Tekad Panitia Propinsi Banten" yang dirumuskan oleh Panitia Propinsi Banten pada tanggal 21 April 1967. Isinya diawali dengan muqaddimah yang mengemukakan dua syarat untuk menjadi sebuah provinsi yaitu syarat subjektif yakni hasrat atau kemauan rakyat Banten untuk menjadikan daerahnya sebagai provinsi dan syarat objektif yaitu adanya Suber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup untuk mempertahankan kelangsungan hidup sebuah Provinsi.

Menyangkut SDA, dijelaskan bahwa hasil pertanian berupa padi dan palawija memadai dan bisa menjadi surplus apabila diterapkan teknologi tepat guna. Di Banten juga ada perkebunan karet, kelapa, cengkeh, lada, panilli, melinjo (Banten daerah penghasil emping yang penting), dan buah-buahan. Perikanan laut juga sangat signifikan karena 75% daerah Banten dikelilingi laut. SDA yang juga menjanjikan ialah pertambangan, berupa tambang emas di Cikotok, bijih besi di Cikurut, bahan semen di Anyer, belerang di Walantaka dan Padarincang, bahan Mika di Bojong, intan di Cibaliung, batubara di Gunung Kencana, Gunung Madur dan lain-lain. Selain itu, Banten juga memiliki aset pariwisata, pantai Anyer dan Carita yang indah, cagar alam Ujung Kulon dan peninggalan sejarah dan kebudayaan yang pernah mengalami kejayaan pada masa lalu.
Salah satu provinsi yang yang masih tinggi angka kemiskinannya adalah Provinsi Banten, berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (SUSENAS) jumlah kemiskinan di Banten akibat masa pandemi kemarin mengalami peningkatan. 

Tentu banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia tak kunjung usai, Akses Terbatas ke Pendidikan, Kemiskinan dapat mempengaruhi akses penduduk Banten terhadap pendidikan yang berkualitas. Biaya pendidikan yang tinggi, kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dapat menjadi hambatan bagi masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Akan tetapi faktor tersebut tidak mesti mululu karena faktor pendidikan.

Rendahnya derajat kesehatan,  Provinsi Banten saat ini masih kekurangan sekitar 200 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk melayani sekitar 9,3 juta penduduk Banten. Saat ini hanya terdapat 191 unit Puskesmas di seluruh wilayah Banten. Sehingga kondisi ini mengakibatkan pelayanan kesehatan di Banten belum optimal ataupun terbatasnya lapangan kerja, Sebenarnya bukan menjadi permasalahan orang-orangnya malas untuk bekerja tetapi minimnya lapangan pekerjaan di daerah banten.dan ada faktor lain yaitu banyak yang oknum pencalonan sehingga hanya orang yang mampu membayar biaya admin tersebut yang dapat bekerja.sehingga golongan menengah ke bawah menjadi prihatin karena tidak memiliki kekuatan masuk ke dalam pekerjaan tersebut. Dan ada juga faktor Karna gengsinya anak muda disini lebih memilih milih pekerjaan yang mana pekerjaan yang mereka mau tidak sesuai dengan kapasitas kemampuan tersebut.sehingga banyak anak muda sekarang yang nganggur. oleh Karna itu pemerintah harus memberikan kebijakan Karna banyak di wilayah Banten ini untuk masuk kedalam perusahaan harus memiliki kualifikasi yang benar-benar.
Artinya tergantung kita melihatnya dari dimensi apa kita melihatnya ataukah politik, sosial, lingkungan, ekonomi ataupun mungkin aset, yang pasti kemiskinan itu banyak faktor. Meski demikian kebanyakan faktor kemiskinan hanya dilihat dari aspek pendidikan, ekonomi, sosial dan lingkungan, sedangkan dari faktor kultural jarang sekali diperhatikan.

Terdapat tiga pendekatan dalam memahami kemiskinan yang bisa kita gunakan, yaitu pendekatan kultural, pendekatan situasional, dan pendekatan interaksional (Saebani, 2017). Ketiga pendekatan ini dapat kita gunakan untuk menganalisis kemiskinan yang terjadi pada masyarakat terutama untuk hari ini dan dimasa yang akan datang. Kemiskinan perlu dilihat bukan sesuatu yang baru, artinya kemiskinan bisa saja terjadi kapan saja dan dimana saja atau di daerah mana saja, dan di negara mana saja baik sklanya regional, nasional maupun global.
 
Solusi Menanganinya
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Solusi-solusi ini harus didukung oleh kebijakan publik yang kuat, kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, serta komitmen jangka panjang untuk mengatasi akar penyebab kemiskinan.
Ada beberapa poin yang saya fokuskan untuk menghadapi kemiskinan dibanten, diantaranya ialah Pendidikan yang berkualitas, Pemberdayaan ekonomi, Infrastruktur yang Kurang, Kesehatan dan Akses Layanan Kesehatan.

Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan jangka panjang. Dengan memberikan akses yang adil dan merata terhadap pendidikan yang berkualitas, individu dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan peluang kerja dan pendapatan mereka. Investasi dalam pendidikan juga dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, kita harus mengakui sistem pendidikan dibanten masih tertinggal dengan sistem pendidikan dikota-kota lainnya, contohnya Kota Malang merupakan pusat kota pendidikan di daerah Jawa Timur. Kota malang juga banyak menjadi pilihan belajar bagi mahasiswa-mahasiswa luar pulau. Selain memiliki banyak sekali kampus baik swasta maupun negeri, kota Malang juga termasuk kota dengan biaya hidup tak terlalu mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun