Mohon tunggu...
Hasan Muhammad Iqbal
Hasan Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Pemikiran Politik Islam Mustafa Kemal Ataturk: Perspektif Sekularisme dan Modernisasi

19 Juni 2023   10:41 Diperbarui: 19 Juni 2023   10:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah perubahan politik dan sosial yang mengguncang Turki pada awal abad ke-20, Mustafa Kemal Ataturk, seorang pemimpin yang taat beragama Islam, hadir sebagai sosok yang mengubah paradigma politik dan mengarahkan Turki ke arah yang lebih sekular dan modern. Melalui pemikirannya yang inovatif, Ataturk memainkan peran penting dalam membangun Turki sebagai negara modern yang dipandu oleh prinsip sekularisme.

Ataturk, yang juga dikenal sebagai "Bapak Bangsa Turki," merumuskan visi baru untuk negaranya yang didasarkan pada pemisahan agama dan politik (negara). Pemikirannya tentang sekularisme bertujuan untuk menempatkan negara di atas agama, dengan memisahkan hukum dan kebijakan publik dari pengaruh agama. Ataturk meyakini bahwa hanya melalui pemisahan ini, Turki dapat bergerak maju sebagai negara yang modern dan demokratis.

Untuk mewujudkan visinya, Ataturk memperkenalkan serangkaian reformasi modernisasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan Turki. Salah satu langkah terpenting adalah penghapusan sistem kekhalifahan dan pengenalan sistem hukum yang terinspirasi oleh model Eropa. Ataturk juga mendorong pemerintahannya untuk mengadopsi gaya berpakaian Barat, mengganti alfabet Arab dengan alfabet Latin, dan mempromosikan pendidikan sekuler yang berfokus pada sains, teknologi, dan pemikiran rasional.

Namun, transformasi ini tidak terjadi tanpa kontroversi dan perlawanan. Meskipun Ataturk dihormati sebagai pemimpin yang karismatik dan berpengaruh, kebijakannya yang melawan pengaruh agama dalam kehidupan publik dan perubahan yang cepat menghadapi penentangan dari kelompok-kelompok yang mempertahankan tradisi agama dan kebudayaan. Beberapa pihak mengkritik langkah-langkahnya sebagai upaya untuk memisahkan Turki dari akar-akar Islamnya.

Meskipun demikian, warisan Ataturk terus mempengaruhi Turki hingga saat ini. Sekularisme dan modernisasi yang ia perjuangkan menjadi pijakan utama bagi negara ini. Turki tetap berpegang pada prinsip pemisahan agama dan negara, meskipun ada perdebatan dan tegangan terkait batasan dan interpretasi sekularisme.

Transformasi pemikiran politik Islam Mustafa Kemal Ataturk menjadi landasan bagi negara Turki yang kuat dan modern yang kita kenal saat ini. Pemikirannya tentang sekularisme dan reformasi modernisasi telah membentuk wajah politik dan sosial Turki, dan warisannya masih dihormati dan dipertahankan hingga hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun