Mohon tunggu...
Hasan Ilham Zauzan
Hasan Ilham Zauzan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Etika dan AI: Tantangan dalam Kesehatan dan Penjelasan AI

17 September 2023   15:18 Diperbarui: 17 September 2023   15:25 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Oleh Online Marketing dari Unsplash

Dalam dunia yang semakin terhubung dan bergerak cepat, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah menjadi pusat perhatian dalam berbagai aspek kehidupan kita. Di dunia kesehatan, AI telah membawa gelombang transformasi yang mendalam, tidak menyisakan satu bidang pun. Kehadirannya telah membuka potensi besar dalam bidang diagnosis, perawatan, dan terutama dalam pengambilan keputusan medis. Namun, dengan kekuatan besar yang dimiliki AI, muncul pertanyaan etika yang mendalam, yang mencapai puncaknya dalam makalah berjudul "The ethics and epistemology of explanatory AI in medicine and healthcare ".

Pentingnya AI yang Dapat Dijelaskan

Makalah ini membawa kita ke dalam dunia yang penuh dengan harapan dan tantangan. Harapan akan potensi AI untuk memperkaya dunia kesehatan dan meningkatkan intervensi medis, membawa era pengambilan keputusan yang lebih efisien, yang akhirnya akan menghasilkan peningkatan yang tidak diragukan lagi dalam hasil perawatan pasien. Namun, tantangan yang signifikan pun muncul: bagaimana kita dapat memastikan bahwa sistem AI yang begitu canggih ini dapat diandalkan dan dipahami oleh para profesional kesehatan dan pasien?

Ketidaksepakatan Normatif

Salah satu tantangan utama yang dihadapi AI dalam dunia kesehatan adalah ketidaksepakatan normatif. Pandangan etika dan prinsip yang berbeda-beda sering menjadi hambatan dalam pengembangan dan penggunaan AI. Para penulis makalah ini, Juan M Durn, Martin Sand, dan Karin Jongsma, mengakui kompleksitas ini dan berusaha mencari titik tengah dengan mengusulkan kerangka kerja "pragmatisme penjelasan."

Pragmatisme Penjelasan

Kerangka kerja ini dirancang untuk mengatasi ketidaksepakatan normatif dengan menekankan pendekatan praktis dalam memberikan penjelasan. Ini tidak hanya penting dalam konteks medis, tetapi juga kunci untuk memastikan bahwa keputusan AI dapat dipahami dan diterima oleh semua pemangku kepentingan, termasuk pasien.

Menjaga Kepercayaan

Satu hal yang jelas adalah bahwa kepercayaan adalah faktor kunci dalam dunia kesehatan. Pasien harus mempercayai para profesional kesehatan, dan para profesional kesehatan harus mempercayai alat-alat yang mereka gunakan, termasuk AI. Penjelasan yang jelas adalah dasar dari kepercayaan ini. Ketika kecerdasan buatan memberikan penjelasan yang jelas dan logis tentang mengapa suatu keputusan diambil, para profesional kesehatan lebih cenderung mempercayai dan menggunakan teknologi tersebut.

AI sebagai Alat Bantu, Bukan Pengganti

Penting untuk memahami bahwa AI dalam dunia kesehatan bukan pengganti bagi para profesional kesehatan manusia. AI adalah alat bantu yang mampu memproses data dalam skala yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia dalam waktu yang singkat. Ini berarti bahwa meskipun AI dapat membantu mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan memberikan saran berdasarkan data yang sangat besar, tanggung jawab utama untuk perawatan dan keputusan medis tetap berada pada para profesional kesehatan, dengan dukungan dari informasi yang diberikan oleh AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun