Mohon tunggu...
Muhammad Hasan
Muhammad Hasan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahok Sosok Pemimpin Ideal untuk Jakarta

29 Maret 2017   19:02 Diperbarui: 29 Maret 2017   19:14 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) adalah ibukota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619), Batavia, Jaccatra (1619-1942), Jakarta Tokubetsu Shi (1942-1945) dan Djakarta (1945-1972). Di dunia internasional Jakarta juga mempunya julukan seperti J-Town, atau lebih popular lagi The Big Durian. Hal ini dikarenakan jakarta dianggap sebagai kora yang sebanding dengan New York City (Big Apple) di Indonesia.

Secara geografis Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km (lautan: 6.977,5 km) dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa. Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodebatek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.  

Sebagai kota terbesar di Asia Tenggara, tentu saja permasalahan di Jakarta sangat banyak.  Diantaranya adalah:

  • Kemacetan

Masalah kemacetan tidak pernah berkurang dari tahun ke tahun. Penyebabnya mulai dari angkutan umum yang tidah sesuai dengan kebutuhan masyarkat, terlalu banyak mobil dan motor pribadi, luas jalan kurang berkurang akibat kendaraan parker di tepi jalan, lapak pedagang kaki lima, angkot ngetem sembarangan, hingga jalan yang rusak.

  • Penduduk

Pertambahan penduduk yang luar biasa di kota Jakarta, menghadapkan kita pada permasalahan dan keterbatasan ruang, sehingga masalah baru selalu muncul dalam meningkatkan infrastruktur kota. Hal inilah yang menjadi pokok permasalahan kekumuhan, kemacetan dan masalah sosial lainnya.

Jakarta yang dihuni oleh sekitar 9,6 juta pada malam hari, dan 11 juta jiwa pada siang hari dengan komposisi penduduk yang sangat heterogen, apabila dikelola dengan baik akan menjadi sumber kekuatan potensial terhadap suskesnya pembangunan di ibukota.

  • Banjir

Selain kemacetan dan masalah penduduk, masalah lainnya adalah banjir. Penyebab utama jakarta masih sering dilanda banjir adalah tata ruang kota yang sering berubah-ubah. Untuk mengatasi permasalahan banjir tersebut, dibuatlah dua banjir kanal yaitu Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat.

Berbagai permasalahan diatas yang ada di Jakarta tentu saja dapat teratasi oleh sosok pemimpin yang tidak hanya berwacana, namun juga mampu mewujudkan program-programnya yang sudah ia rencanakan. Sosok pemimpin seperti itu ada dalam diri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal ini terbukti dengan terwujudnya beberapa program yang pernah direncanakan oleh Gubernur terdahulu sebelum Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, salah satunya adalah pembangunan MRT.  

Bahkan, semenjak Ahok menjadi Gubernur berbagai terobosan telah dilakukan seperti pembangunan RPTRA, Normalisasi Sungai, Pembangunan Rusunawa, Pembangunan Masjid dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun