Mohon tunggu...
Hasan Busri
Hasan Busri Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar di universitas

Tukang jogo meja di Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES Semarang, Pernah jalan-jalan ke Xiamen China

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen PBA UNNES Bersama Dosen IAIN Palangka Raya Mendampingi Dosen STAI Al-Ma'arif Buntok Kalteng Belajar Penguatan Kompetensi Riset dan Publikasi

1 Oktober 2024   14:11 Diperbarui: 1 Oktober 2024   14:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua STAI Al-Ma'arif membuka acara (dokumen pengabdian)

Usaha peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tinggi selama ini cenderung menggunakan pendekatan struktural dengan menekankan pada aspek teknis-administratif (format oriented), bukannya pada goal oriented yang lebih mengacu pada pendekatan kultural karena menyangkut values (Siswoyo et al., 2013). Sekolah tinggi juga masih menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal. Tantangan internal terkait dengan kemampuan sekolah meningkatkan kualitas secara terus menerus (continuous improvement) dan membangun kultur lembaga pendidikan (school culture) dengan melibatkan seluruh komponen/civitas akademika (direktur, pinpinan program studi, dosen, mahasiswa, tenaga pendidikan lainnya) untuk menjaga eksistensi lembaga pendidikan di tengah iklim persaingan yang kian kompetitif (Andriesgo et al., 2020; Siswoyo et al., 2013)

Merujuk penilaian WEF terhadap kualitas SDM Indonesia, kualitas layanan pendidikan harus ditingkatkan. Peningkatan kualitas layanan pendidikan melalui peningkatan kualitas dosen. Salah satu kriteria dosen yang berkualitas yaitu mampu mempublikasikan hasil riset dalam jurnal nasional dan jurnal internasional yang bereputasi (Firmansyah, 2021; Hayati & Lolytasari, 2017). Kegiatan riset dosen bagian dari tridarma perguruan tinggi, yang berpengaruh bagi karir fungsional dosen, peningkatan akreditasi program studi, dan akreditasi institusi lembaga pendidikan tinggi (Firmansyah, 2021; Firmansyah et al., 2020).

Akreditasi merupakan kegiatan penilaian kelayakan satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Andriesgo et al., 2020; Awaludin, 2017; Khojah & Shousha, 2020). Penyelenggaraan akreditasi sekolah tinggi saat ini menghadapi beberapa persoalan, diantaranya: (a) hasil akreditasi belum menggambarkan kondisi objektif sekolah tinggi; (b) hasil akreditasi belum menunjukkan indikator akuntabilitas; (c) hasil akreditasi sekolah tinggi belum dijadikan sebagai alat pembinaan, pengembangan, dan peningkatan mutu pendidikan di lembaga pendidikan terkait; (d) peringkat hasil akreditasi belum mampu menggambarkan kelayakan sekolah; dan (e) hasil akreditasi belum mampu memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan (Soedjono, 2012).

STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah, merupakan sekolah tinggi swasta, dengan status akreditasi institusi yaitu baik (B) termasuk status akreditasi institusi yang paling minimal. STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi yang berada di dekat masyarakat yang sulit mengakses pendidikan tinggi. STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah hanya mempunyai satu program studi yaitu S1 Pendidikan Agama Islam. STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah baru mempunyai 10 orang dosen yang melayani sekitar 185 orang mahasiswa. Terkait dengan dosen, problematika yang dihadapi oleh STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah antara lain (a) semua dosen di STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah belum ada yang menerima sertifikasi dosen, (b) jabatan fungsional dosen adalah asisten ahli, belum ada yang lektor, (c) latar belakang pendidikan dosen adalah magister, hanya satu orang dosen berjenjang akademik doktor. Berdasarkan Peraturan Menteri Riset dan Teknologi Nomor 44 Tahun 2015 Pasal 27 ayat (1) dijelaskan bahwa dosen wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik. Kualifikasi akademik merupakan tingkat pendidikan paling rendah yang harus dipenuhi oleh seorang dosen dan dibuktikan dengan ijazah. Kompetensi pendidik dinyatakan dengan sertifikat pendidik, dan/atau sertifikat profesi (Fahmi et al., 2023). Pemenuhan kompetensi pendidik ini belum mampu dipenuhi oleh dosen STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah. Problematika ini bermuara pada (a) ketidakmampuan dosen STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah mengakses pendanaan riset, (b) rendahnya kemampuan dosen melakukan riset, (c) rendahnya kemampuan dosen menulis karya ilmiah, dan (d) rendahnya publikasi dosen.

Riset dosen mempunyai peranan yang sangat penting bagi lembaga pendidikan tinggi. Riset dosen yang dipublikasikan berdampak signifikan untuk meningkatkan jumlah sitasi jurnal atau artikel tersebut. Peningkatan jumlah publikasi hasil riset dosen berdampak pada pemeringkatan perguruan tinggi pada database SINTA (Science and Technology Index) (Sugilar et al., 2019). Problematika riset dan publikasi dosen STAI Al-Ma`arif Buntok Kalimantan Tengah membawa dampak pada rendahnya pemeringkatan perguruan tinggi mereka. 

Dosen masih terbatas dalam kemampuan penulisan dan menyiapkan proposal, khususnya membutuhkan pendampingan mengenai teknik analisis data, terutama pemanfaatan statistika. Dosen juga membutuhkan penghargaan dan alokasi waktu yang sesuai untuk melakukan riset, karena waktu yang sudah tersita untuk mengajar dan kegiatan administrasi (Alwiyah et al., 2015; Tahir & Bakar, 2009). Adapun faktor yang memotivasi dosen untuk melakukan riset adalah promosi kenaikan pangkat atau jabatan, keinginan berprestasi, tanggung jawab keilmuan, dan meningkatkan kualitas pengajarannya (Alwiyah et al., 2015; Zhang, 2014). Kinerja riset dosen berkontribusi besar terhadap reputasi perguruan tinggi, yakni berupa akreditasi, karena dapat menaikkan popularitas lembaga pendidikan secara luas (Wahyudi, 2020).

Peningkatan kualitas mutu lembaga pendidikan tinggi melalui penguatan riset dan publikasi dosen STAI Al Ma'arif Buntok harus dilakukan. UNTUK itu dilakukanlah  Kegiatan pengabdian dengan pola workshop terkait penguatan riset dan publikasi dosen dengan bekerjasama dengan Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES dan Pascasarjana IAIN Palangka Raya. Kegiatan ini akan memberikan solusi bagi STAI Al Ma'arif Buntok yang terkendala dalam penguatan riset dan publikasi dosen. Pelaksanaan akreditasi diharapkan dapat mendorong atau menciptakan suasana kondusif bagi pertumbuhan pendidikan dan memberikan arahan untuk evaluasi diri yang berkelanjutan, serta sebagai perangsang untuk terus berusaha mencapai mutu yang diharapkan, sehingga secara tidak langsung dapat menjamin mutu pendidikan (Andriesgo et al., 2020; M. Zulkifli, 2015).

Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 5 dan 6 Juli 2024 di Kampus STAI Al Ma'arif Buntok Kalimantan Tengah. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua STAI Al Ma'arif Buntok  yaitu Achmad Gazali, S.H.I., M.Pd. Achmad Gazali memberikan informasi kepada peserta kegiatan tentang tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan manfaat yang akan didapatkan peserta kegiatan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta kegiatan mendapatkan gambaran tentang proses kreatif dalam penulisan artikel ilmiah. Ketua STAI Al Ma'arif Buntok menyampaikan jika STAI Al Ma'arif Buntok menghadapi kendala serius ketika mempersiapkan akreditasi institusi karena rendahnya kemampuan menulis artikel dosen dan mahasiswa. Publikasi yang dihasilkan dosen dan mahasiswa tergolong rendah. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dosen dan mahasiswa termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan penulisan artikel ilmiah secara lebih aktif.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan oleh penyaji. Penyaji pertama adalah Dr. Siminto, M.Hum  (Dosen  IAIN Palangka Raya) yang memberikan wawasan terkait "Menulis Bagian Pendahuluan untuk Artikel di Jurnal". Siminto menyampaikan pentingnya menulis bagian pendahuluan yang baik. Bagian pendahuluan harus mampu menunjukkan bahwa penelitian terdahulu tidak dapat menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan agar dapat diterima untuk diterbitkan atau didanai. Bagian judul, abstrak dan pendahuluan menjadi wajah dari sebuah artikel jurnal atau proposal penelitian yang mampu menarik perhatian pembaca dan menyakinkan mereka bahwa penelitian tersebut menawarkan sesuatu yang baru dan berharga. 

DR. Siminto, M.Hum memberikan paparan (sumber gambar: dokumen pengabdian)
DR. Siminto, M.Hum memberikan paparan (sumber gambar: dokumen pengabdian)

Penyaji kedua adalah Retno Purnama Irawati, S,S., M.A (Dosen PBA UNNES Semarang) yang menyampaikan materi tentang "Bagaimana Menyajikan Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Artikel Ilmiah". Retno menekankan bahwa bagian hasil pada artikel penelitian merupakan tempat peneliti melaporkan temuan penelitian berdasarkan informasi yang dikumpulkan sebagai hasil dari metode penelitian yang diterapkan. 

Bagian hasil harus menyatakan temuan, tanpa bias atau interpretasi, dan disusun dalam urutan yang logis. Interpretasi berisi penilaian terhadap kesenjangan dari teori dan hasil penelitian yang disajikan dan membandingkan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya: (1) memperkuat/mendukung teori sebelumnya, (2) menolak dengan teori sebelumnya, (3) menemukan hal yang baru, dan (4) justifikasi kesenjangan (instrumen, sampel, desain).

Setelah penyaji kedua menyampaikan paparan, ditutup dengan tanya jawab oleh peserta. Pertanyaan terbesar yang diajukan peserta terkait (1) strategi mencari sumber referensi yang bagus, (2) strategi mencari jurnal sasaran yang cocok, dan (3) cara menulis artikel ilmiah yang bagus.


                                                                         

Foto bersama para peserta seusai acara (sumber gambar:dokumen pengabdian)
Foto bersama para peserta seusai acara (sumber gambar:dokumen pengabdian)

Materi ketiga berupa paparan tentang strategi yang bisa dilakukan dosen dan mahasiswa untuk menulis artikel ilmiah dan menentukan rumusan masalah artikel, disampaikan oleh Dr. Prembayun Miji Lestari, M.Hum (Dosen FBS UNNES Semarang). Prembayun menyampaikan materi secara daring melalui zoom meeting. 

Prembayun menyampaikan bahwa kegiatan menulis artikel ilmiah penting dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999, pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah (1) mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, (2) mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, dan (3) memperkaya kebudayaan nasional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditutup dengan tanya jawab, pelaksanaan reading and writing camp di hari kedua, dan evaluasi kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan. (Hasan Busri)


Ket: Sumber gambar dokumen pengabdian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun