Mohon tunggu...
Hasan Buche
Hasan Buche Mohon Tunggu... Guru - Diam Bukan Pilihan

Selama takdiam jalan akan ditemukan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Sembilu

3 November 2020   13:36 Diperbarui: 3 November 2020   13:42 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kau kandung luka sembilu
di rahim sunyi
hingga kuku-kuku perih
mencabik-cabik cadas dinding kasih
dan darah curiga tanpa alas
muncrat di helai hari-hari

kau lumuri hamparan bening cakrawala bahagia
dengan murka serupa jelaga

di langit gemintang berserak
siap dipetik
rembulan rekah minta didekap
matahari cerah rindu gairah
dan udara terlalu perawan untuk dicampakkan

mari rebah di dada sunyi
benamkan resah
ke kerendahan hakiki

2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun