Puisi Hasan Buche:
Angin berhembus meluruh dedaun
mematah reranting kering
mengelupas lembar-lembar hari
menanggalkan kalender tahun demi tahun
Tak terasa ia telah mengantarkanmu
hingga bibir senja ini
Sebentar lagi ia mendorongmu
ke dekap malam
Di sini, kamu menatap langit
Membayang antrian panjang di pintu pulang
Kemudian dengan hening kautoleh ransel di pundak
dan dengan bening yang wingit
kamu bertanya kapan giliran
menghampiri
Seiring tarik dan hempas napas panjang
tatapmu kembali melangit
Kamu tersenyum secantik mawar
seharum dan putih melati
Hanya kamu dan Dia yang mengerti
Tangerang, 20 Oktober 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI