Kegiatan PTS (Penilaian Tengah Semester) memasuki hari ketiga, jam kedua, Bahasa Indonesia, di ruang 2, baru dimulai. Guru pengawas sedang menandatangani kartu peserta. Diketahuilah seorang siswa tidak hadir.
Guru: Apakah di jam pertama tadi hadir?
Murid-murid: Tidak, Pak. (Serempak).
Guru: Apakah ada kabar atau keterangan tentang anak ini? Apakah pada hari Senin dan Selasa dia masuk?
Murid-murid: Masuk, Pak! (serempak)
Guru: Oh, kalau begitu mungkin ketinggalan... (menggantung kalimatnya) ....
Murid-murid: Ya, Pak!
Guru: Otaknya.
Murid-murid: Ha ha ha....
Guru: Karena bisa jadi, setelah belajar semalam, dia menyimpan otaknya terlalu rapih sehingga pagi ini dia lupa dimana dia menyimpannya.
Murid-murid: Ha ha ha....
Murid 1: Emangnya HP, Pak.
Guru: Mirip.
Murid 2: Garing!
Guru: Enak, kriuk, buat campuran makan uduk.
Murid-murid: Ha ha ha....
Seorang Murid 1: Kapan mau mulainya, Pak?
Guru: Kamu belum mulai, Ya?
Seorang Murid 1: Gimana mau mulai, dari tadi Bapak berkicau terus.
Guru: Oh, gitu, ya? Berarti Bapak mirip lovebird, dong.
Murid-murid: Aaah... kita bubar aja, yuk!
Guru: Jangan, jangan! Baik, Bapak akan diam.
Tak lama kemudian terdengar suara dengkuran.
***
#2: Telat
Setelah  mengetuk  pintu dan mengucap salam, dengan tergopoh-gopoh, seorang siswi memasuki kelas, langsung menghadap guru yang duduk di kursinya, mengawasi kegiatan siswa siswa yang sedang mengerjakan soal-soal PTS.
Siswi: Maaf, Pak, saya telat.
Guru: (Dengan ekspresi dan nada datar) Sudah berapa lama kamu telat? Apakah sudah diperiksa di dokter kandungan atau bidan? Atau sekurang-kurangnya beli testpack di mini market?
Siswi: (Terkejut) Tapi, Pak...
Guru: (Cool) Hem... (mengibaskan tangan), duduk!
Siswi: (Menuju tempat duduknya sambil berlusin tanda tanya, kunang-kunang, burung lovebird berputar-putar di atas kepalanya).
***