Mohon tunggu...
hasan.ali.penulis
hasan.ali.penulis Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Buku pertamanya Salahkah Aku Terlahir Introvert? (Guepedia, 2021). Cerpen-cerpennya terbit di Ruang Litera SIP, golagongkreatif.com, serta dicetak secara antologi bersama penulis lain. Cerpennya "Momong Jimbrot" menjadi juara pertama dalam Sayembara Cerpen Pulpen XIX.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bingung Mau Nulis Apa? Mungkin Kamu Belum Melakukan 2 Tahapan Berikut

11 Desember 2024   21:09 Diperbarui: 12 Desember 2024   10:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagai seorang penulis, dalam hal ini terutama penulis fiksi seperti penulis novel atau penulis cerpen, salah satu tantangan terberat yang biasa terjadi adalah menemukan ide. Cerita apa yang mau ditulis. Ada juga penulis yang sudah memiliki banyak ide, namun ketika mau mengeksekusi, ketika sudah membuka laptop, ide-ide tersebut sirna begitu saja. Apalagi untuk penulis-penulis pemula, ide adalah satu hal yang sangat berharga. Tanpa ide, maka tidak akan lahir karya yang kamu idam-idamkan.

Aku sudah menghasilkan banyak karya, rasa-rasanya aku sudah tidak punya ide lagi? Apalagi sekarang sudah banyak penulis, aku takut ide-ideku sudah dipakai oleh orang lain. Mungkin pikiran semacam itu muncul di benak sebagian orang. Namun, percayalah, bahwa sebanyak apa pun karya yang sudah kamu buat, sebanyak apa pun penulis yang ada di dunia, ide-ide baru akan tetap bermunculan. Lihat saja lomba-lomba yang diadakan oleh banyak penyelenggara lomba, baik lomba menulis cerpen maupun novel, banyak lomba-lomba yang mewajibkan tema tertentu, namun hasil karya yang dihasilkan setiap peserta pasti berbeda-beda, tergantung dengan bagaimana interpretasi setiap peserta dalam mengemas idenya.

Ada pula penulis-penulis terkenal yang memiliki judul sama, namun memiliki isi yang berbeda-beda. Sebagai contoh novel berjudul "Pulang". Setidaknya berdasarkan pencarian di google, ada 3 novel berjudul "Pulang" yang memiliki cerita berbeda. Ada novel "Pulang" karya Tere Liye yang mengisahkan tentang petualangan dan aksi tokoh utama bernama Bujang dalam misi menuntaskan suatu peristiwa kejahatan. Mulai dari pemberantasan judi hingga mencuri sandi rahasia dari keluarga Master Dragon. Lalu ada novel "Pulang" karya Leila S. Chudori yang berlatar belakang tiga peristiwa bersejarah, yaitu Gerakan 30 September 1965, Prancis pada Mei 1968, dan Kerusuhan Mei 1998. Novel ini mengisahkan drama keluarga, persahabatan, cinta, dan pengkhianatan. Dan yang ketiga ada novel berjudul "Pulang" karya Toha Mohtar yang mengisahkan tentang tokoh bernama Tamin yang mengunjungi makam ayahnya di kampung halamannya. Tamin meminta maaf kepada Sumi dan ibunya sebab telah meninggalkan mereka.

Jika kamu masih mengalami kebingungan mau menulis apa, mungkin kamu belum melakukan 2 tahapan berikut.

Pertama adalah Capturing Ideas, yaitu tahapan menangkap atau mengumpulkan ide-ide.

Kedua adalah Develop Ideas, yaitu tahapan mengembangkan ide-ide yang telah kita kumpulkan.

Perlu diingat bahwa tahapannya hanya ada 2 saja, tidak ada tahapan mencari ide. Duduk di depan laptop, lalu sambil memejamkan mata, kamu berusaha mencari ide. Itu tidak perlu kamu lakukan, sebab jika tahapn pertama sudah kamu lakukan, justru kamu akan kewalahan untuk mengeksekusi ide-ide kamu itu. Setidaknya itu yang disampaikan oleh Raditya Dika yang saya pun setuju dengannya.

Jangan bingung bagaimana untuk bisa menangkap atau mengumpulkan ide-ide, kamu cukup menangkap atau mengumpulkan ide yang berasal dari keresahan yang kamu alami. Kamu bisa menuliskannya pada catatan di ponsel kamu setiap menemukan keresahan, atau menuliskannya pada sebuah buku. Jadi ketika mau membuat cerpen atau bahkan novel, kamu hanya perlu membaca kumpulan catatan yang ada di ponsel atau bukumu itu untuk menentukan catatan mana yang potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah cerita.

Mungkin kamu bisa juga meniru Raditya Dika dalam melakukan Capturing Ideas. Kamu bisa membuat jurnal satu atau dua kalimat setiap hari sebelum tidur yang berisi satu hal menarik yang kamu alami di hari itu. Contohnya catatan dari Raditya Dika pada tanggal 6 November berikut. "Ngajarin Anisa cara menghargai seni. Dia melihat sebuah lukisan lalu nangis."

Nah dari catatan itu bisa dikembangkan menjadi cerpen. Misalnya cerpen yang mengisahkan seorang pelukis yang selama ini melukis hanya untuk uang, dan akhirnya pada suatu momen ia ingin melukis untuk menimbulkan rasa.

Lalu, bagaimana dengan tahapan Develop Ideas? Menurut saya, cara paling ampuh dalam mengembangkan suatu ide adalah dengan banyak membaca karya-karya dari penulis lain. Semakin banyak cerita yang kamu baca dari penulis-penulis hebat, kamu akan berjumpa dengan banyak kosakata baru, teknik bercerita baru, sudut pandang baru, yang itu semua secara langsung atau pun tidak langsung akan membentuk kamu dalam mengembangkan cerita. Semakin banyak cerita yang kamu baca dari penulis-penulis hebat, maka kamu akan semakin mudah dalam mengembangkan suatu ide. Dan ingat, kamu jangan hanya membaca karya dari satu penulis saja, sebab nanti gaya penulisan kamu hanya berpatokan pada penulis itu saja. Jika tidak mirip dengan penulis itu, kamu anggap karya kamu tidak bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun