Di kutip dari (situs itjen.kemendikbud) kurikulum di indonesia telah mengalami perubahan dari 2006 sampai sekarang, kurikulum 2006 dikenal dengan singkatan KTSP "kurikulum tingkat satuan pendidikan" tidak banyak yang berubah dari kurikulum 2004, dimulai dari meninjau dalam segala sisi. Mutu kurikulum 2006 meningkatkan kegiatan  peningkatan pendidikan nasional. Karena itu peningkatannya pendidikan kurikulum 2006 mewujudkan program-program pendidikan yang sesuai dengan undang-undang sistem pendidikan nasional dikenal dengan singkatan "USPN", segala program yang dibuat mestinya mengacu kepada peningkatan pelayanan peserta didik sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. Lulusan sekolah atau madrasah yang memiliki 9 indikator menurut USPN:
1. Beriman
2. Bertaqwa
3. Berilmu
4. Bertanggung jawab
5. Sehat
6. Cakap
7. Kreatif
8. Mandiri, dan
9. Demokratis
Sehingga mewujudkan program pendidikan yang dirancang untuk jangka menengah atau rencana kerja jangka menengah dan renca kerja tahunan, Program ini diharapkan mencapai indikator-indikator tersebut.
Kurikulum ini juga membagi mata pembelajaran berdasarkan disiplin ilmu yang terpisah. Setiap mata pelajaran memiliki waktu dan tempat yang spesifik dan penilaiannya dilakukan berdasarkan pencapaian siswa dalam setiap pelajaran pada KTSP, seperti PAI, B. Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Dll. Penilaian lebih fokus aspek kognitif dan hasil akhir seperti  melakukan test tertulis, ujian tengah semester, ujian akhir semester, dan tugas harian. Aspek efektif dan psikomotor yang dikenal dengan kemampuan fisik seseorang dalam hal gerakan koordinasi kecepatan reaksi dan keterampilan fisik lainnya, namun dalam hal ini aspek kognitif kurang di perhatikan yang di kenal dengan pola pikir otak manusia, seperti pemprosesan infromasi, persepsi, pemahaman, dan pengambilan keputusan. Dalam hal ini juga faktor lainnya juga sangat berpengaruh seperti perilaku siswa atau budi pekerti ketika didalam sekolah.
Guru sangat berperan penting sebagai pusat informasi dan  pengendali utama dalam proses pembelajaran, tantanga utamanya adanya kesenjangan kualitas sekolah-sekolah terutama di antara perkotaan dan pedesaan. Peserta didik juga lebih cenderung banyak mengahafal dan menguasai pengetahuan secara teoritis, keterampilan berpikir kritis dan kreatif kurang mendapat perhatian.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan indonesia, kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggatikan kurikulum 2006 yang telah berlaku kurang lebih 6 tahun. Setiap perilaku dan sikap (moral) adalah aspek penilaian yang sangat penting mencapai 60% apabila seorang siswa melakukan sikap buruk, maka dianggap seluruh nilai nya kurang. Ada 4 aspek dalam penilaian ini, keterampilan, pengetahuan, sosial, spiritual.
Kurikulum 2013 juga membagi beberapa kelompok:
1. Kelompok A (wajib)
- Pendidikan Agama dan budi pekerti.
- Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.
- Matematika.
- Bahasa indonesia.
- Ipa.
- Ips.
- Bahasa inggris.
- Sejarah indonesia.
2. Kelompok B (pilihan)
- Â Seni budaya dan prakarya
- Pendidikan jasmani dan kesehatan
- Â Bahasa daerah
- Bahasa asing, sesuai kebijakan sekolah masing-masing.
3. kelompok C (peminatan)
- Peminatan di SMA
- Matematika dan ilmu pengetahuan
- Ilmu-ilmu sosial
- Bahasa dan budaya
- Keagamaan
4. Kelompok D (pendalaman minat)
- Bidang teknologi dan rekayasa
- Bidang teknologi informasi dan komunikasi
- Kesehatan
- Agrobisnis dan argoteknologi
- Perikanan dan kelautan
- Bisnis dan manajemen
- Pariwisata, seni pertunjukan, seni rupa dan kriya
Kurikulum 2013 dikembangkan sebagai respons terhadap tantangan globalisasi dan kebutuhan akan peningkatan kompetensi abad ke-21. Kurikulum ini menekankan pada peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, serta pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan secara holistik yang dikenal sebagai keterampilan cara pandang yang menyeluruh atau secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. Pendekatan berbasis kompetensi dan komprehensif dengan penekanan pada proses pembelajaran. Pendekatan yang lebih integratif melalui pembelajaran tematik terutama untuk jenjang pendidikan dasar. Mata pelajaran tidak lagi diajarkan secara terpisah melainkan digabungkan kedalam tema-tema.Â
Penilaian dilakukan secara autentik yang mencakup penilaian proses dan hasil melibatkan 3 domain utama yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mendukung siswa dalam menemukan pengetahuan mereka sendiri melalui proses pembelajaran yang aktif. Tantangannya terletak pada kesiapan guru dalam mengimplementasikan pendekatan dan pembelajaran yang baru. Mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam belajar.
Namun, penyatuan mata pelajaran menjadi kesatuan tema-tema tidak cukup efektif bagi pembelajaran siswa, karena siswa tidak bisa fokus dalam satu pelajaran.
oleh karena itu, kurikulum KTSP cukup lebih baik dibandingkan dengan kurikulum 2013 dari segi pembelajaran.Â
Kurikulum merdeka ditetapkan oleh kemendikburistek pada februari 2022 sebagai salah satu program merdeka belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Yang berfokus pada materi yang esensial dan pengembangan karakter pelajar sesuai pancasila yang terdiri atas nilai-nilai.
Faktor utama yang mempengaruhi nilai-nilai kurikulum merdeka
1. Kemandirian
* pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang aktif untuk menemukan jawabannya sendiri.
* proyek berbasis masalah, peserta didik menyelesaikan masalah nyata dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki.
2. Relevansi
kurikulum ini dirancang agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, dengan teori dan materi yang terbarukan dan juga perkembangan teknologi dan informasi yang di tekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.
3. Keberagaman dan kesetaraan.
Namun, program kurikulum merdeka ini banyak sekali keluhan mengenai guru yang terlalu sibuk dengan administrasi nya, dan beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
1. Sistem pelaporan yang kompleks yang membutuhkan waktu tenaga ekstra.
2. Perubahan yang begitu cepat dan terus menerus sehingga guru diharuskan untuk terus belajar dan beradaptasi yang membutuhkan banyak waktu.
3. Kurangnya dukungan teknologi.
Dampak situasi ini :
- Kualitas pembelajaran terganggu karena guru yang terlalu sibuk.
- menurunnya motivasi guru karena beban kerja yang begitu berat.
- siswa yang kurang mendapat perhatian dan pengajaran.
Dari retorika yang kita jumpai begitu banyak pelajar yang tidak menguasai pendidikannya dikarenakan faktor yang terjadi diatas, seperti: kurangnya informasi dan pembelajaran yang tidak di tekankan. Sehingga kurikulum 2013 justru lebih baik dibandingkan kurikulum merdeka.