Mohon tunggu...
Hasan Basri
Hasan Basri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kualitas dan Kuantitas

21 September 2016   19:38 Diperbarui: 21 September 2016   19:48 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai warga indonesia yang mayoritas muslim dan memilki beberapa golongan baik dalam seg agama maupun ras, dimana ndonesia sendiri menganut sistem persamaan derajat dan saling menghormati antar agama dan warga negara dan yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lain ialah kuantitas dan kuantitas yang tertanam dalam dirinya, dimana seorang bia dikatakan sebagai individu yang maju dan jika ia memiliki prinsip dan pedoman yang benar-benar kokoh dan di aplikasikan dalam kesehariannya. 

Dalam agama kita selaku umat muslim kita dituntut untuk menjadi sebuah teladan baik dalam lingkungan kita maupun dalam keluarga kita sendiri, karena suatu perubahan yang besar itu bermula dari suatu yang kecil, semisal yaitu mampu menjadi sebuah teladan bagi adik-adik kita baik hal ibadah ,etika dan morsl yang seharusnya. Selain hal tersebut kita di tuntut untuk menjadi seorang muslim yang kuat baik dari segi akidah dan keimanan. Karena pada faktanya di masyarakat jika kita tidak memiliki pedoman yang kuat dan kokoh maka kita akan gampang terombang ambing oleh kemajuan zaman seperti sekarang ini, dimana budaya luar masuk ke negara kita dengan mudahnya dan memberikan efek yang sangat segnifikan terhadap generasi mudanya, dimana banyak generasi muda kita terkontaminasi oleh budaya barat dan menghilangkan keaslian dari budaya negerinya sendiri dan lebih memilih mengaplikasikan gaya hidup orang-orang barat.

Dimana nabi muhammad SAW pernah bersabda bahwasannya :

Artinya: ”Dari abu khurairah Ra berkata, Rosulullah SAW bersabda orang mukmin yang kuat itu yang lebih baik dan lebih dicinta allah daripada orang mukmin yang lemah” (HR. Muslim)

Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa seorang mukmin yang kuat dalam menjaga akidah dan moralnya itu lebih baik dari pada orang yang mengaku mukmin yang pintar dalam berdakwah, namun apa yang ia sampaikan kepada orang lain tidak ia amalkan atau dikerjakan. Hal yang demikian perlu dirubah untuk mencapai suatu tujuan kita selaku umat muslim yang memiliki kualitas dan kuantitas dan mampu menjadi teladan bagi lingkungan dan keluarganya, karena hal yang terpenting untuk tercapainya suatu perubahan harus di imbagi dengan niat dan mampu diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari dengan begitu niscaya perubahan akan tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun