Mohon tunggu...
Akhsani Taqwim
Akhsani Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa psikologi

seorang yang melakukan riset kecil-kecilan dengan ilmu titen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KKN-DR, Sebuah Asa di saat Pandemi Corona

10 Agustus 2020   20:45 Diperbarui: 10 Agustus 2020   21:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun ada coronahal itu tak menjadikan kita berputus asa

Siapa sangka tahun 2020 menjaditahun yang penuh kejutan dalam arti yang kurang menyenangkan tentunya. Hal tersebutkarena hadirnya sebuah virus ditengah-tengah kita. 

Pada mulanya virus tersebutberkembang di kota Wuhan di China namun seiring bergulirnya waktu menyebar keseluruh dunia hingga WHO menetapkan virus tersebut menjadi pandemi global virustersebut dikenal dengan novel coronavirus (COVID-19). 

Akibatnya kegiatansehari-hari pun menjadi terganggu misalnya saja yang biasanya bisa bersua danberkumpul-kumpul dengan banyak orang, setelah ada corona hal tersebut menjadidilarang sementara guna mencegah virus tersebut menyebar luas. Sebab virustersebut dapat menular melalui droplet (cairan yang keluar dari mulutdan hidung) sehingga jika kita berkumpul dengan orang banyak maka sangatdimungkinkan untuk terjangkit. Menurut kabar terbaru dari WHO virus corona jugamenyebar melalui airborne (udara).

Pemerintah dengan sangat gencarmenghimbau warganya agar tidak berkumpul orang banyak jika tidak terlalupenting. Tak hanya itu banyak berbagai protokol kesehatan dan kebijakan yangdibuat pemerintah untuk melindungi warganya. Bukanlah koin jika tidak memilikidua sisi, sama halnya dengan kebijakan pemerintah dimana salah satunya adalahpemberlakuan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. 

Di satu sisimenyelamatkan penduduk dari ancaman corona dilain sisi membuat kegiatansehari-hari terkendala. Banyak sektor yang terdampak oleh virus corona ataulebih tepatnya "terimbas oleh kebijakan" yang dikeluarkan oleh pemerintah.  Mulai dari sektor ekonomi yang didalamnyatermasuk bisnis dan usaha, kemudian sektor pendidikan baik jenjang mendasarhingga perguruan tinggi, juga sektor sosial juga terdampak.

Disektor pendidikan virus coronaini banyak membuat perubahan yang juga signifikan. Misalnya saja jika pada masasebelum adanya virus corona ini kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukansecara konvensional yaitu guru dan siswa bertatap muka secara langsung di sebuahinstitusi pengajaran (sekolah). Namun setelah adanya virus corona dan jugakebijakan pemerintah maka kegiatan belajar mengajar (KBM) dialihkan menjadiberbentuk virtual atau dalam jaringan (daring/online). Sehingga siswadan guru tidak bertatap muka secara langsung dalam ruangan melainkan dari rumahatau tempat masing-masing menggunakan aplikasi pihak ketiga semisal zoom,google meet, google classroom, whatsapp dll. 

Sekali lagi bukanlah koin jikatidak memiliki dua sisi, KBM secara daring ini mempunyai kelemahan yaitu prosespentransferan ilmu serta pemahaman siswa tidak bisa semaksimal ketika KBM secara konvensional yaitu tatap muka langsung di kelas. Namun sisi positif dariKBM daring ini selain mencegah penyebaran virus hal ini juga menuntut pengajaruntuk mengemas materi yang diajarkan agar bisa semenarik mungkin sehingga siswayang diajar tidak bosan dan tidak mengurangi kapasitas siswa dalam prosesmenransfer ilmu serta memahami materi.

Di perguruan tinggi pun virus coronajuga turut mengambil andil dalam berbagai perubahan. Misalnya saja mulai dariseminal proposal daring, sidang skripsi daring, wisuda daring (ada pula yangmenggunakan sistem drive thru), serta yang sedikit mengejutkan adalahKuliah Kerja Nyata yang dilakukan dari rumah masing-masing mahasiswa (KKN-DR).Memang hal tersebut agak mengejutkan, sebab sebagaimana yang umum dikenal ituKKN merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk mengaplikasikanilmu yang telah dipelajarinya dibangku kuliah secara langsung kepadamasyarakat.

 Jadi para mahasiswa tersebut diharuskan tinggal di suatu wilayahdalam kurun waktu tertentu agar bisa lebih membaur dan menyatu denganmasyarakat di wilayah tersebut. Biasanya wilayah yang dipilih oleh kampus untukdijadikan tempat KKN adalah wilayah 3T (tertinggal, terpencil, dan terluar).Namun, hal tersebut itu tadi terpaksa harus berubah sistem dikarenakan adanyapandemi virus corona ini.

Di tahun 2020 ini mahasiswa tetapmelakukan kegiatan KKN namun berbeda dari periode-periode sebelumnya yaitu padatahun ini KKN dilakukan dengan 2 sistem yaitu KKN-KS (Kuliah Kerja Nyata-KerjaSosial) dimana yang dapat melakukan KKN dengan sistem ini adalah mahasiswa darirumpun ilmu kedokteran dan sains teknologi. Sedangkan sistem yang satunyaadalah KKN-DR (Kuliah Kerja Nyata-Dari Rumah) diperuntukkan bagi mahasiswa dariseluruh program studi. Hal ini dilakukan guna mendukung himbauan daripemerintah untuk tidak berkerumun dengan banyak orang jika tidak terlalupenting.

Para mahasiswa yang melakukanKKN-DR dituntut membuat konten-konten di dunia maya yang berkaitan dengan COVID-19.Walaupun KKN-DR bagi beberapa individu dianggap kurang menantang sebab tidakbisa menangani langsung problem yang ada di masyarakat, namun hal tersebut bagisebagian yang lain tidak mengurangi antusias dalam proses pelaksanaan KKN-DRitu sendiri. 

Hal tersebut telihat dari banyaknya konten-konten kreatif yangdibuat mahasiswa di berbagai media sosial semisal Facebook, Instagram, Youtubemaupun platform media sosial yang lain. Kebanyakan dari konten-konten tersebutberisikan edukasi, sosialisasi, dan inovasi yang diperuntukkan kepadamasyarakat agar lebih tahu, awas, dan paham mengenai apa-apa saja yang bisadilakukan dan yang tidak bisa dilakukan di era pandemi corona.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun