Mohon tunggu...
Hasan Ali
Hasan Ali Mohon Tunggu... -

saya hanya rakyat biasa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Begal Harus Digantung di Monas

28 Februari 2015   10:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin hari kejahatan semakin merajalela, hal ini karena hukuman bagi mereka terlalu ringan dan tidak membuat mereka jera dan tidak membuat orang lain takut melakukan kejahatan.

Para begal dan penjahat lainnya adalah manusia-manusia yang tidak layak hidup di muka bumi ini. Keberadaan mereka bukan hanya tidak berguna tapi menjadi penyakit dan sangat merugikan masyarakat. Kalau kita ibaratkan masyarakat itu sebagai satu badan dan anggota masyarakat adalah angggota badan manusia, maka begal tersebut ibarat anggota badan yang terkena kangker ganas yang membayakan anggota badan lainnya, maka ia harus diamputasi demi keselamatan anggota badan lainnya.

Hukuman yang terlalu ringan tidak membuat mereka jera dan tidak membuat pelaku lainnya takut melakukan kejahatan. Akibatnya mereka bebas bertindak dan sangat meresahkan masyarakat dan merugikan korban. Mereka bertindak begitu bengis dan kejam kepada korbannya, maka mereka berhak mendapatkan hukuman setimpal. Sebagaimana mereka tidak punya rasa kasihan kepada korbannya, maka tidak perlu ada yang merasa kasihan kepada para penjahat tersebut.

Maka harus dibuat undang-undang yang menguhukum para penjahat dengan seberat-beratnya. Kasus terjadinya pembakaran hidup-hidup terhadap begal di tangerang beberapa hari yang lalu menggambarkan kekesalan masyarakat kepada para begal. Walaupun main hakim sendiri itu termasuk perbuatan melawan hukum, tapi ketika hukum tidak membuat jera para begal, maka perbuatan warga yang membakar begal itu bisa dimaklumi.

Walaupun begal pantas dihukum seberat-beratnya, tapi saya tidak setuju yang namanya main hakim sendiri. Sebab main hakim sendiri itu sangat berisiko salah tangkap dan salah sangka. Hal ini mudah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu ketika tidak suka kepada seseorang tinggal diteriaki begal lalu warga ramai-ramai menggebukinya padahal belum tentu dia bersalah. Bagaimana pun penjahat harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku, jika terbukti dengan meyakinkan bahwa dia telah melakukan kejahatan baru dijatuhi hukuman yang seberat-beratnya.

Saya kira hukuman yang pantas bagi begal adalah di gantung di monas atau di lapangan yang bisa disaksikan orang banyak, sehingga menjadi pelajaran bagi para penjahat dan diharapkan mereka berpikir seribu kali kalau mau melakukan kejahatan jika tau akibatnya digantung di tempat umum.

Dengan digantung di tempat umum dan disaksikan orang banyak, maka diharapkan bisa dijadikan pelajaran bagi begal maupun keluarganya, supaya keluarganya, teman-temannya ikut mengingatkan supaya tidak berbuat kejahatan karena akibatnya akan digantung di lapangan. Sehingga dengan demikian, kejahatan akan bekurang walaupun tidak bisa hilang sama sekali.

Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun