Rumah ku adalah tempat pulangku .
Tempat pulang yg aku tunggu - tunggu.
Pulang nya aku akan melegakan rasaku.
Tetapi apakah rumah ku masih sama tata letak perhiasan nya.? Yg selalu membuat ku nyaman dengan pemandangan di dalam nya?
Tetapi rumahku pernah membuat luka.
Lantai tempatku jatuh masihkan ingin melukai ku?
Mungkin karena lantai itu membuat ku enggan untuk pulang. Membuatku menahan rasa rindu. Karena masih terauma dengan lantai ku. Sekarang aku hidup di jalanan menahan segala hujatan dari orang - orang karena aku tidak punya tempat untuk pulang. Terkadang benakku bisakah aku membuat tempat pulang yang baru. Tetapi itu juga pasti memiliki lantai yg bisa melukai ku. Aku belum bisa membuat tempat pulang. Biarkan aku hidup di jalanan. Sendirian menemani hiruk pikuk nya alam. Sendirian bersama sinar - sinar lampu yg terang dari rumah orang.
Rindu ku yg mendalam masih saja mengingat rumah ku yang lama. Mungkin kah benar dugaan ku bahwa rumahku sudah di huni oleh penghuni baru. Mungkin kah penghuni itu merasa nyaman dengan rumahku.? Apakah penghuni itu merawat rumah ku dengan baik. Menjaga tatanan nya sesuai kearipannya?
Rumah ku....
Aku sangat merinduimu. Kata rindu ku enggan sekali menyapa mu karena luka terjatuh masih tersimpan di benak ku. Mungkin ketegaanmu membuat aku jatuh gara-gara perlakuanku sendiri.
Maaf kan aku biar pun kamu ingin aku huni lagi. Semoga penghuni baru mu bahagia bersama mu.
Sebuah Korelasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H