Mohon tunggu...
Haryorachmantyo Wijowarastro
Haryorachmantyo Wijowarastro Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FISIP UAJY Yogyakarta angkatan 2008. Freelance Fotografer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Twitter Bagi Jurnalis Dari Sisi Etika Profesional

11 Mei 2012   06:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:27 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Universitas Atma Jaya Yogyakarta sedang giat melakukan seminar akademis, salah satunya adalah seminar yang bertajuk Professional Standards in Journalism : Twitter, Ethics, and “Cyber Media" dengan Prof. Mindy McAdams sebagai pembicara. Prof. Mindy McAdams adalah seorang profesor dari Universitas Florida, Journalism Department. Tema yang diangkat pada seminar pada hari Rabu (9/5) tersebut adalah bagaimana kode etik berlaku bagi para jurnalis, terutama yang bergerak di bidang jurnalisme online atau cyber media.

Kode Etik

Prof. Mindy menjelaskan tentang pedoman pemberitaan media cyber, berisi hal-hal yg harus diperhatikan saat membuat berita online. Kode etik harus diperhatikan dalam membuat berita online. Secara garis besar kode etik yang berlaku bagi media konvensional dan media online itu sama, namun harus ada guide line yang lebih spesifik untuk media online karena karakteristik media online berbeda dengan media lainnya. Pemenuhan kode etik ini diperlukan untuk menjaga hak publik atas kebenaran informasi dan menegakkan integritas wartawan itu sendiri. Kode etik seperti hak jawab dan embargo harus dipahami dan dipatuhi oleh semua wartawan agar tidak terjadi pelanggaran - pelanggaran terhadap hak dan kewajiban yang telah diatur.

Media Sosial

"Social media put The Power of Broadcasting in the hand of individuals"

Media sosial bisa memberikan kekuasaan terhadap individu untuk menyebarkan, mengambil, mengkonsumsi, dan membagi berbagai macam informasi. Seseorang bisa menyiarkan semua ide dan opini dia melalui media Twitter dan blog. Kemampuan suatu media sosial bahkan bisa merubah keadaan suatu negara. Media jejaring sosial membuat suara rakyat menjadi lebih didengar, baik itu kritik, protes, atau sindiran.

Definisi media sosial yang disampaikan oleh Prof. Mindy sebagai berikut; digital systems that enable people, identified by profiles, to share informations yang berarti suatu sistem digital yang membuat masyarakat bisa teridentifikasi dengan profil. untuk membagi informasi. Intinya di dalam media sosial ini adalah saling membagi, baik itu data ataupun informasi. Pada awalnya, jurnalisme berlangsung secara satu arah, yaitu dari jurnalis menyampaikan informasi ke masyarakat. Namun dengan adanya media sosial, alur itu menjadi dua arah, jurnalis dan masyarakat saling berbagi informasi.

Jurnalisme, media sosial, dan informasi penting berperan dalam pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat. Lingkungan media saat ini telah berubah, apa yang berubah? Bagaimana kita mengumpulkan, verifikasi, distribusi, dan mengkonsumsi berita dan informasi, inilah yang berubah. Dulu kita harus menuju tempat kejadian untuk membuat berita, kita harus mengumpulkan data dengan menemui narasumber tertentu secara tatap muka, penyebaran berita masih mencakup lingkup lokal, cara kita mengkonsumsi berita pun masih pasif tanpa ada feedback langsung. Sekarang, dengan adanya media sosial, kita bisa mengumpulkan data, bertemu narasumber, mengkonsumsi berita, dan memberikan tanggapan secara langsung dengan adanya jaringan internet.

Twitter dalam Jurnalisme

Twitter menjadi salah satu media sosial yang penting dalam dunia jurnalisme. Menurut Prof. Mindy, Twitter itu sebagai Identity atau identitas, apakah itu identitas yang mewakili pribadi, organisasi, atau yang lainnya, serta para jurnalis harus konsisten dengan identitas itu.Tweet yang disampaikan harus konsisten dengan identitas, sebagai jurnalis, organisasi media, atau yang lainnya. Terkadang jurnalis memiliki dua jenis akun twitter; akun program berita seperti Kick Andy dan akun personal sebagai jurnalis. Jadi seorang jurnalis harus bisa memposisikan dirinya di media sosial, karena itu bisa menjadi daya tarik bagi para pembaca untuk mengkonsumsi berita dan informasi yang disampaikan oleh jurnalis tersebut serta sebagai tolak ukur integritas dari wartawan itu sendiri. Apakah dia profesional atau tidak, dilihat dari tweet dan apa yang dia re-tweet.

Kuasai Twitter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun