Sesuatu yang pasti akan datang namun tak selalu bisa dipastikan, itulah masa depan. Tak ada yang tahu secara tepatnya apa yang akan terjadi pada kita dimasa depan. Yang bisa kita lakukan hanyalah mempersiapkan sebaik-baiknya dari sekarang. Selagi masih muda, masih ada tenaga, masih ada waktu, dan masih ada semangat, maka baiknya kita petakan dari sekarang langkah-langkah untuk menuju hidup bahagia di masa depan.
Tak bisa dipungkiri finansial merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan dalam rangka memenuhi kebutuhan baik primer, sekunder maupun tersier. Oleh karena itu pemahaman akan perencanaan finansial menjadi hal yang urgen di zaman modern ini. Perencanaan finansial bukan hanya sekedar tentang menyimpan uang untuk keperluan di masa depan, namun juga tentang bagaimana memanfaatkan uang yang ada untuk memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dan untuk menjamin kesejahteraan hidup di masa depan.
No matter how much you earn, always remember to divide it into five parts proportionately. Always make yourself useful. – Li Ka-Shing
A. Pendidikan dan Kebutuhan Hidup
Dalam merencanakan keuangan untuk pemenuhan kebutuhan hidup dan pendidikan terdapat sebuah mekanisme perlindungan secara finansial untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya dengan mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga. Mekanisme inilah yang sering kita sebut sebagai asuransi.
B. Investasi
Dengan investasi dimasa muda, kita tidak hanya bekerja untuk mendapat uang, namun juga membuat uang bekerja untuk kita. menginvestasikan uang sebagai bentuk penanaman modal agar nantinya mendapat keuntungan pada masa depan. Untuk mendapatkan keuntungan yang banyak serta penghasilan dari investasi ada konsep dasar yang perlu kita pahami. Konsep ini disebut konsep 3E:
1. Education
Hal ini berarti perlu adanya pengetahuan tentang investasi. Kenali instrumen investasi, mekanisme, dan risikonya. Terdapat instrumentasi berupa asset nyata maupun aset kertas. Contoh dari aset nyata seperti properti, tanah, dan logam mulia. Sementara untuk aset kertas contohnya adalah deposito, obligasi, reksa dana, saham, dan perdagangan berjangka. Kemudian untuk beberapa instrumen diurutkan risikonya dari rendah ke tinggi adalah sebagai berikut: deposito, Obligasi Republik Indonesia, reksadana, reksadana saham, saham, properti, derivatif.
Masa muda adalah waktunya untuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Waktu yang kita miliki merupakan sebuah potensi untuk berpengalaman dalam bidang investasi ini. Banyak variable yang perlu diperhatikan dalam menentukan investasi mengingat investasi merupakan sebuah kegiatan yang berisiko dan keuntungannya berbanding lurus dengan risikonya. Dengan mencoba dan berpengalaman, awalnya kita harus menganalis kondisi tentang pola dari naik turunnya nilai suatu instrumen serta penyebabnya. Pemahaman yang didapat dari pengalaman ini nantinyalah yang menentukan kapabilitas kita untuk memutuskan kapan harus berinvestasi, instrumen “investasi terbaik” mana yang harus dipilih beserta risikonya serta kapan harus menarik investasi kita.