Mohon tunggu...
Haryono Hs
Haryono Hs Mohon Tunggu... -

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Gowes, Menikmati “Kolam Susu “ nya Negeriku

29 Maret 2015   18:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_406316" align="aligncenter" width="640" caption="ROWO PENING"][/caption]

Semula awak agak sulit mbuat judul untuk gowes ria kali ini, gak tahu apa sebabnya. Tetapi lalu mencoba mengingat ingat kejadian saat ambil gambar dari atas jembatan Tuntang ; Yang terlihat saat itu bapak - bapak sedang mancing, dan menjala ikan. Kebeneran juga saat awak nulis, sambil dengarkan lagu nosatalgia, yang keluar Kolam Susu nya Koes Plus : Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampirimu. 2x.Reff. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman 2 x. ......ya sudah jadilah judul tulisan kali ini, seperti di atas.

[caption id="attachment_406319" align="aligncenter" width="512" caption="Mancing dan Jala ikan di Rowo Pening"]

14276282361619157640
14276282361619157640
[/caption]

Terus terang cuaca kota salatiga minggu pagi ini, agak mendung cenderung akan gerimis, bahkan saat pulang dari subuhan pun, cuaca masih mendung gelap gelap gimana gitu. Wach alamat gak jadi gowes, batin awak. Padahal route ini direncanakan lama, namun selalu tertunda. Bisa jadi memang di samping cukup jauh, juga tanjakan yang kelihatan sering kita melewatinya dengan kendaraan bermotor cukup banyak dan panjang. Memang,..... kalau keluar ke utara jurusan Semarang, begitu batas kota salatiga bagian Utara, menurun cukup jauh, tetapi setelah itu, wooooow jangan ditanya tanjakan nya. Tanjakan pertama yang cukup panjang adalah tanjakan setelah pom bensin sebelum jembatan Tuntang. Walau setelah itu akan menurun mulai dari kantor kecamatan Tuntang hingga persis Jembatannya, toch di tanjakan itu juga menguras tenaga.

[caption id="attachment_406322" align="aligncenter" width="512" caption="Menurun setelah tanjakan POM bensin sebelum jembatan Tuntang"]

1427628329569888475
1427628329569888475
[/caption]

Nach mulai dari jembatan ini, siapkan energi dengan mengoper gigi hingga gigi terendah mulai dari bawah. Mengapa begitu ? . Pertama, kita sudah tidak muda lagi. Yang ke dua, ya memang harus hemat tenaga. Di samping jarak menaik nya memang puanjang ( bukan panjang saja ), dan bahkan juga hampir tak ada jeda menurun.

[caption id="attachment_406331" align="aligncenter" width="512" caption="Jembatan Tuntang"]

1427628839541743390
1427628839541743390
[/caption]

Hingga simpang tiga tol Bawen Semarang, menanjak lagi, bahkan menanjak nya hingga sebelum simpang tiga Bawen di ukuran pe gowes tua, lumayan nyengklek ( terjal ) ...hadeeeh...harus pandai pandai atur napas. Sampai simpang tiga ini awak nanya sama pak ketua ; “ Belok kiri kita ‘ ?.....” Teruuuuuuus “ yang njawab bukan ketua saja, hampir berbarengan delapan pegowes menjawab . Ha ha ha. .....dalam batin .... semoga kuat dach, napas dan kaki mengayuh. Alhamdulillah, hingga tanjakan tertinggi awak gak nuntun, selepas itu terbayar lunas perjuangan tanjakan, menurun lumayan panjang.

[caption id="attachment_406334" align="aligncenter" width="512" caption="Senangnya jalan menurun ya pak"]

1427629024849126712
1427629024849126712
[/caption]

Selepas turunan selesai, kami belok kiri.... melewati persawahan yang menghijau nan elok di pandang, dengan latar belakang pegunungan menjulang tinggi. Di simpang tiga, satu jurusan Bandungan satu jurusan Ambarawa kami foto bersama. Selepas ini, pemandangan nya semakin menarik, pegunungan nan indah, tetapi jangan salah, tanjakan nya super terjal dan jauh, hingga kalau gak kuat sebaiknya tidak usah memaksa diri, baik orang maupun sepedanya.

[caption id="attachment_406335" align="aligncenter" width="519" caption="Mejeng bareng"]

1427629085279989443
1427629085279989443
[/caption]

Awak manut saja, lha wong memang gak ada yang di kejar. Kalau gak kuat naik di tanjakan ya dituntun saja. Hingga enak di hati, enak di badan, apa lagi sepeda awak ada masalah di gigi terendah, dapat dipastikan nuntun. Ha ha ha.... ambil hikmahnya saja, sambil nuntun bisa jeprat jepret sana sini, siapa tahu dapat gambar yang dapat di up load.

[caption id="attachment_406336" align="aligncenter" width="461" caption="Perbaiki dulu...ada yang rewel sepedanya"]

14276291321009487238
14276291321009487238
[/caption]

[caption id="attachment_406338" align="aligncenter" width="512" caption="Indahnya negeriku"]

1427629203959825990
1427629203959825990
[/caption]

[caption id="attachment_406341" align="aligncenter" width="512" caption="Rowo Pening foto diambil di Banyu biru - Muncul "]

14276294181222846179
14276294181222846179
[/caption]

[caption id="attachment_406342" align="aligncenter" width="640" caption="Merbabu dari JLS Salatiga"]

14276295411840310000
14276295411840310000
[/caption]

Alhamdulillah,..... pukul sebelas kami sudah di rumah masing masing . Oh ya.... saat di Ambarawa, kami sempat menikmati pecel Ambarawa, tempatnya di jalan kecil depan terminal Ambarawa, ada simpang tiga, kalau dari arah Bawen - Magelang belok saja ke kanan, kira kira seratus meter dari jalan besar. Bila sampeyan lewat Ambarawa jangan lupa sempatkan menikmati pecel itu, sambil berdendang dalam batin ; Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampirimu. 2x.Reff. Orang bilang tanah kita tanah surga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman 2 x. ......

Salam gowes sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun