Mohon tunggu...
Haryono Arbie
Haryono Arbie Mohon Tunggu... -

Mengeja(R)asa di Negeri Serumpun Rindu (ada asa yang harus dikejar, ada rasa yang harus dieja)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Tentang Kau dan Sains

30 Maret 2015   10:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seharusnya waktu itu (yang entah kapan kita juga tidak tau), gelombang itu sampai tepat menusuk palung nuranimu.
karena jutaan partikel rasa itu hanya menuju pikat gravitasimu.
apa kurang kuat frekuensi yang muncul?
apa kurang besar energi yg telah teramu?
harus seberapa lama lagi engkau baru sadar akan senyawa yang telah bertahun-tahun bereaksi?
terlalu banyakkah isolator dan konduktor-konduktor diantara?
perlukah kuciptakan dimensi dan galaksi baru, yang hanya bisa kita masuki berdua?
sehingga semua yang tiada limitnya itu dapat kita biaskan secara sempurna?
ataukah memang benar adanya bahwa medan yang kita lalui ini tak bisa saling menarik?
hingga dayamu terpental, tertarik, terpikat kutub yang lain?
ini bukan sains sadis,
ini bukan ikatan tragis,
ini bukan hubungan miris,
ini hanya tentang kau dan atom-atom rasaku yang ingin lagi kau kais,
ini hanya tentang kau dan gemamu yang sekarang menangis,
dan kembali mengemis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun