Di jawa barat khususnya di daerah subang cukup beragam budaya dan adatnya, salah satunya adalah sisingaan. kesenian ini diperkirakan sudah mulai muncul ketika masa penjajahan Belanda di Indonesia pada abad ke-19. Mengutip situs resmi Sejarah dan Budaya Kota Subang, kesenian ini merupakan bentuk ungkapan rasa ketidakpuasan, ketidaksenangan, atau upaya pemberontakan dari masyarakat Subang kepada pihak penjajah pada waktu itu.
Sisingaan ini biasanya dilakukan ketika ada anak yang hendak disunat, biasanya anak yang hendak di sunat ini didudukan di atas singa besar sebelum singa tersebut diarak keliling desa. Arak arakan ini disertai music tradisional khas sunda. Sisingaan ini terkadang diiringi seni silat seni debus ataupun seni sulap. Setelah sisingaan diarak, anak yang hendak disunat biasanya dimandikan dengan air dingin sebagai persiapan sunatan. Â
Ada beberapa makna dalam kesenian ini, salah satunya adalah sebagai ungkapan pantang menyerah dan selalu mencari cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karna lahirnya sisingaan adalah sebagai bentuk sindiran terhadap penjajah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H