Mohon tunggu...
Hary Nanda
Hary Nanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

Semua Tentang Kemarin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesal

24 Februari 2016   19:33 Diperbarui: 24 Februari 2016   19:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tumbuh di belukar sunyi

Ranum terbungkus gelisah

Pak, layakkah hati tak sempurnaku meraih tulus cinta itu?

Ada segan di latar kita

Tersaput hitam jelaga

Pak, pantaskah maaf tak terucap kurajut jadi sekuntum rindu?

Aku rapuh, tangis bisuku masih mengais sisa kasihmu

Sampai kau berlalu tak jua peluk itu bertemu

Pak, dengan apa harus kutebus sesal yang kian belenggu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun