Mohon tunggu...
Hary Nanda
Hary Nanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

Semua Tentang Kemarin

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indehoi

8 November 2014   21:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:18 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami adalah muda
Bebas nikmati apa yang ada
Begitulah temanku berkata
Selagi bisa, tak ada salah sesaat berpoya poya
Hahaha, otak kotor terlanjur merusak isi kepala

Aku mengajak Cindy, Cindy membawa Beni
Beni calling Clara, Clara memboyong gerombolan gaulnya
Sarung senggama dan seperangkat narkoba
Ahai, surga dunia di depan mata

Persetan sejenak dengan kuliah
Acuhkan sebentar pada kerja
Ini tentang sebuah pesta
Adalah tentang asoi geboi
Kami menyebutnya indehoi
Tapi mereka menyebut kumpul kebo
Ah, masa bodoh
Mereka belum tahu saja betapa enaknya

Seketika kami melayang bersama
Pandangan menjelma fatamorgana
Satu hasrat berbaur begitu rupa
Pelangi terbang di langit angkasa
Di tempat kos-kosan
Nafas kami menjadi ngos-ngosan
Olala, inikah yang dinamakan setan kebablasan?

Segalanya berubah bencana
Subuh tadi berhenti denyut nadi
Terdengar di luar suara gaduh
Warga dan petugas bersatu padu
Seharusnya ini pesta rahasia
Tapi kenapa ada razia?
Kampretlah, terpaksa berpura memelas iba

Kami ditangkap tanpa banyak cakap
Digelandang untuk bertanggung jawab
Tak ada pesta yang tak usai
Pun tak berguna air mata berderai
Barang neraka mencoreng muka
Oh Mama, mampuslah sudah masuk penjara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun