Mohon tunggu...
hary herman
hary herman Mohon Tunggu... -

ass. ka saya mau nyerahin tugas artikel "permasalahan pendidikan di indonesia" Pendidikan merupakan gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati oleh setiap manusia. Pendidikan merupakan bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam kehidupannya sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan menjadi sangat sulit untuk dapat diwujudkan. Faktanya, memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang. Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih kesulitan dalam mengembangkan hal-hal yang diminatinya dengan tujuan untuk mendapatkan level kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan teori, dan dengan pendidikan lah teori tersebut bisa didapatkan. Jangan meyakini opini sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Apa pun alasannya, setiap orang tetap membutuhkan pendidikan. Meskipun pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang, namun pendidikan akan membekali anda kualitas diri yang lebih baik sehingga anda akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang anda cita-citakan. Pendidikan merupakan alat terpenting untuk merealisasikan semua impian anda. Pendidikan adalah prioritas untuk menjuju kearah yang lebih baik, dan masa depan yang lebih layak buat Anda. http://www.meteorika.com/2012/11/contoh-artikel-pendidikan.html#ixzz3BTMcjuOE Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan keterbatasan biaya bagi anak yang kurang mampu, membuat pendidikan di negara ini menjadi suatu masalah yang cukup kompleks. Dibutuhkannya peran dari pemerintah dalam membangun pendidikan. Gambaran ini tercermin dari banyaknya anak-anak usia sekolah belum mendapatkan pendidikan yang layak, atau bahkan tidak sama sekali. Jangankan di daerah pedalaman, di ibukota sekalipun kita masih dapat menemukan anak-anak yang tidak sekolah, karena tuntutan ekonomi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas, tercipta dari pendidikan yang bermutu dan terstruktur dengan baik. Karena dengan begitu, akan membangun pengetahuan, sikap tertib dan rasa disiplin anak dalam menjadi individu-individu yang bermutu dan beretika. Dengan demikian, akan terlahir pula anak bangsa yang dapat melanjutkan pembangunan dan perkembangan dari negara ini. Mengingat banyaknya penduduk dan luasnya negara Indonesia, hal ini memang bukan masalah yang mudah untuk dihadapi. Dengan peran pemerintah untuk lebih fokus dalam mementingkan kebutuhan pendidikan bagi anak-anak, serta kecermatan pemerintah dalam mengembangkan potensi anak, karena tidak sedikit anak-anak yang berpotensi tidak mendapat perhatian dari negara, tetapi lebih mendapatkan perhatian dari negara lain. Bukan hal mustahil bagi Indonesia untuk menjadikan negara ini menjadi negara yang sudah siap bersaing dan menjadi negara yang lebih maju. Hary Herman Psikologi14 Terima Kasih ka...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Stolling Story "Let's Stop Cyber Bullying and Cyber Violence"

3 Januari 2016   19:42 Diperbarui: 3 Januari 2016   21:12 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi saat ini terbilang sangat mengagumkan. Dengan kemajuan teknologi inilah berbagai pekerjaan dan juga aktifitas sehari-hari jadi lebih ringan dan dipermudah terutama dengan adanya jaringan komunikasi yang sangat luas. Pada saat ini komunikasi tetap bisa dilakukan dimana pun dan kapanpun dan dengan berbagai macam media seperti, telepon, sms, chating, email, dan media sosial lainnya dengan fitur-fitur beragam.

Remaja merupakan salah satu pengguna terbesar dari kemajuan teknologi tersebut. Namun sangat di sayangkan karena di usia tersebut remaja masih memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga jaringan komunikasi yang digunakan oleh para remaja saat ini masih belum digunakan secara maksimal. bahkan oleh beberapa remaja di gunakan untuk hal-hal negatif dan berdampak negatif pula kepada remaja lain yang dapat mengakibatkan depresi.

Salah satu penggunaan oleh remaja yang berdampak negatif yaitu di gunakan untuk media mengejek , menghina bahkan sampai mengintimidasi orang-orang yang tidak disukai oleh remaja tersebut. Kejadian manakala seorang anak atau remaja diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh anak atau remaja lain melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler disebut dengan cyberbullying.

Penyebab terjadinya cyberbullying yang dilakukan oleh remaja dikelompokan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam remaja itu sendiri, seperti faktor psikologis mencakup gangguan kepribadian sampai gangguan emosi. Sedangkan faktor eksternal merupakan fakor yang berasal dari luar, seperti pengaruh lingkungan (teman sebaya), keluarga yangkurang harmonis, faktor ekonomi keluarga, dan acara televisi yang kurangmendidik serta kecanggihan teknologi pada era globalisasi ini yang sangatmungkin memicu terjadinya cyber bullying.

Alasan yang paling jelas mengapa seseorang menjadi pelaku bullying adalah bahwa pelaku bullying merasakan kepuasan apabila ia “berkuasa” di kalangan teman sebayanya. Selain itu, tawa teman-teman sekelompoknya saat ia mempermainkan sang korban memberikan penguatan terhadap perilaku bullyingnya (Tim Yayasan Semai JiwaAmini, 2008; 14).

Dilihat dari namanya ‘cyberbullying’ sudah jelas terjadi di dunia virtual dengan berbagai media seperti, chating, email, telepon, sms, dan juga termasuk orang-oarang yang menghubungi tanpa nama dengan isi yg mengintimidasi. Pada usia remaja ini lah merupakan masa dimana mereka mulai mencari jati diri mereka yang dan ingin dianggap hebat oleh teman-temannya. Pertemanan mereka tidak hanya saampai dunia nyata bahkan sudah menyebar sampai dunia virtual. namun walau terjadi di dunia virtual dampaknya sangatlah kompleks bagi seorang remaja

Lalu bagaimana dampak dari perilaku cyberbullying baik pada pelaku maupun pada korbannya? Cyber bullying yang berkepanjangan bisa mematikan rasa percaya diri anak, membuat anak menjadi murung, khawatir, selalu merasa bersalah atau gagal karena tidak mampu mengatasi sendiri gangguan yang menimpanya. Bahkan ada pula korban cyber bullying yang berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena tak tahan lagi diganggu! Remaja korban cyber bullying akan mengalami stress yang bisa memicunya melakukan tindakan-tindakan rawan masalah seperti mencontek, membolos, lari dari rumah, dan bahkan minum minuman keras atau menggunakan narkoba.

     Anak-anak atau remaja pelaku cyber bullying biasanya memilih untuk menganggu anak lain yang dianggap lebih lemah, tak suka melawan dan tak bisa membela diri. Pelakunya sendiri biasanya adalah anak-anak yang ingin berkuasa atau senang mendominasi.Anak-anak ini biasanya merasa lebih hebat, berstatus sosial lebih tinggi dan lebih populer di kalangan teman-teman sebayanya. Sedangkan korbannya biasanya anak-anak atau remaja yang sering diejek dan dipermalukan karena penampilan mereka, warna kulit, keluarga mereka, atau cara mereka bertingkah laku di sekolah. Namun bisa juga si korban cyber bullying justru adalah anak yang populer, pintar, dan menonjol di sekolah sehingga membuat iri teman sebayanya yang menjadi pelaku.

           Seperti halnya bullying fisik, cyberbullying juga memberikan efek yang sama bagi si korban, namun bedanya cyberbullying lebih mempengaruhi kondisi psikologis korban. Kendati begitu si pelaku maupun orang yang menjadi saksi aksi bullying ternyata juga dapat merasakan efek negatif serupa.

Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut mengajarkan remaja seputar internet sehat lebih penting dan memberikan dampak baik daripada melarang anak menggunakan teknologi, gadget atau internet. Karena pembatasan internet atau gadget di masa moderen saat ini malah akan membuat anak jadi tidak berkembang.

Selain itu, Untuk mencegah terjadinya cyberbullying bisa juga dengan beberapa poin yang harus kita semua sadari pada saat berinteraksi di dunia maya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun