Kandungan gula dalam makanan yang manis memang tinggi seperti pada kue, manisan, biskuit, minuman –minuman kemasan seperti softdrink, jus buah dan susu. Bahkan lebih banyak terkandung dalaam makanan dan minuman anak-anak seperti permen, coklat dan es krim. Selain itu sebenarnya dalam makanan sehari-hari yang dikonsumsi oleh orang-orang yaitu nasi juga terdapat gula atau glukosa yang tinggi didalamnya.
Belum begitu banyak orang yang memahami tentang bahayanya penyakit diabetes atau gula darah, padahal akibat yang ditimbulkan dari penyakit ini benar-benar membahayakan karena akibat paling buruknya adalah kematian. Penyakit ini baru terdeteksi ketika penderita sudah parah dan terkomplikasi penyakit-penyakit yang lainnya. Yang perlu disadari pula bahwa penderitanya pun sebenarnya bukan dari kalangan orang dewasa saja namun anak- anak juga dapat terkena penyakit ini.
Maka dari itu kita harus benar – benar memahami penyakit diabetes yaitu mulai dari apa itu diabetes?, Jenis-jenisnya, apa penyebabnya?, ciri-ciri dan akibat paling parah yang akan ditimbulkan diabetes, dan bagaimana cara mencegah dan mengendalikannya?
Diabetes Militus di Indonesia sering dikenal dengan sebutan penyakit kencing manis, yaitu kadar glukosa di dalam darah menjadi tinggi dikarenakan tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dimana pankreas penderita dari diabetes tidak dapat menghasilkan insulin yang berguna untuk menyerap gula dari makanan. Dan hal tersebut membuat kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Maka para penderita diabetes umumnya air seni mereka manis karena mengandung banyak gula. Penyebab lainnya adalah karena insulin yang cacat atau tubuh yang tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.
Jenis diabetes berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi Diabetes tipe 1 dan 2, diabetes tipe 1 penyebabnya yaitu kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang, faktor genetika atau keturunan dimana Jika salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena diabetes, virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin dibuat dan Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. Sementara tipe 2 penyebabnya yaitu insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar gula dalam darah, Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya saudara sekandung yang mengalaminya. Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat. Banyaknya gerai makanan cepat saji atau fast food yang menyajikan makanan berlemak dan tidak sehat. Kadar kolesterol yang tinggi. Jarang berolahraga. Obesitas atau kelebihan berat badan.
Penyebab-penyebab yang lainnya yaitu : kurang tidur, kista ovarium (PCOS) terkait dengan ketidakseimbangan insulin. Jika ada terlalu banyak insulin dalam darah, ovarium memproduksi hormon testosteron berlebih, yang mengakibatkan gejala seperti pertumbuhan rambut yang berlebihan, jerawat, kenaikan berat badan dan depresi. Mendengkur saat tidur karena mengakibatkan penurunansaluran udara dapat menyebabkan kadar glukosa naik.
Nah, setelah mengetahui penyebabnya maka akan dijelasnkan gejala-gejala seseorang terkena atau menderita menderita diabetes yaitu seperti : Sering buang air kecil, sering merasa sangat haus, sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi sinyal lapar, penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi, sering kesemutan dan kram pada kaki atau tangan, mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok. Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh. Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak, serta mudah merasa lelah.
Walaupun sudah menunjukan gejala – gejala tersebut sebaiknya melakukan pengecekan untuk memastikan seseorang menderita diabetes atau tidak. Pengecekannya seperti melakukan tes darah yang apabila hasilnya diatas 140 mg/dl dapat berarti Anda menderita diabetes. Kemudian tes urine yang diperiksa adalah kadar albumin-nya. Dan tes Glukometer, yaitu caranya dengan menusukkan jarum pada jari untuk mengambil sampel darah. Kemudian sampel darah diletakkan ke dalam celah yang tersedia pada mesin glukometer. Pengecekan tersebut agar setelah mengetahui hasil seseorang menderita diabetes dapat mengendalikan penyakit tersebut.
Karena akibat yang ditimbulkan dari penyakit diabetes sangat berbahaya yang merupakan komplikasi jangka panjang seperti serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi. Bahkan yang paling mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-masalah jangka panjang tersebut.
Oleh karena itu, setelah mengetahui bahaya dari penyakit diabetes maka perlu untuk mencegah atau menghindari penyakit ini dan bagi para penderita diabetes agar dapat lebih mengendalikan penyakitnya dengan cara-cara seperti berdiet, mengurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi yang mengandung banyak glukosa, menghindari makanan berlemak, diawetkan atau goreng-gorengan, serta menghindari stres, alkohol atau softdrink dan rokok. Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu diberikan melalui terapi insulin. Karena penyebabnya berbeda, pengobatan kedua tipe diabetes ini juga tidak sama. Pengidap diabetes tipe 1 membutuhkan insulin dalam bentuk suntikan maupun pompa insulin, sedangkan pengidap diabetes tipe 2 cukup mengonsumsi obat telan. Diabetes tipe 1 susah diprediksi dan dicegah, sebab merupakan kelainan genetik yang dibawa sejak lahir. berbeda dengan diabetes tipe 2 yang sangat bisa dicegah, karena biasanya menyerang orang-orang dengan pola makan tidak sehat dan jarang berolahraga.
Pengendalian lainnya yaitu dengan memilih makanan yang berserat tinggi dan glukosa kompleks, minum banyak air putih, berolahraga secara teratur dan mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Hal tersebut disebabkan belum ada obat penyembuh untuk penyakit diabetes, maka dengan mengendalikannya seoarang penderita dapat terhindar dari bahaya penyakit diabetes. Selain itu mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih baik dan lebih sehat harus dijalankan.
Daftar pustaka : http://diabetesindo.weebly.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H