WONOTUNGGAL- Syalendra event menjadi ajang promosi wisata Desa Silurah yang diadakan setiap bulannya. Bertema jajanan kampung event ini diselenggarakan di Taman Budaya Silurah oleh pemerintah dan pengelola Desa Silurah, Senin (11/7/2022).
Selain itu, event ini juga mendapatkan dukungan dari Disparpora Kabupaten Batang. Event yang dimeriahkan oleh seni musik  Angklung Ganesha Silurah (AGS) bersama artis kondang Batang Pekalongan ini menampilkan kesenian yang berbeda-beda pada setiap bulannya agar pengunjung tertarik dan tidak bosan.
Kepala Desa Silurah, Suroto S.Pd mengatakan "Kemarin menampilkan kesenian daerah kuda lumping, dan ronggeng, dan insyaAllah bulan besok menampilkan dalang cilik dari putera daerah jadi setiap bulannya selalu berganti kesenian agar lebih menarik".
Antusias masyarakat juga sangat tinggi, hal ini dijelaskan oleh Suroto bahwasanya penjualan tiket event yang dikelola  langsung oleh POKDARWIS meningkat dari 500 menjadi 700 tiket.Â
Namun, pada hari ini bertepatan dengan perpisahan KKN Tematik UNIKAL periode 2021/2022 maka event diselenggarakan secara gratis. "Jumlah awal pengunjung yang dijual oleh POKDARWIS berjumlah 700 an. Yang hari ini free karena kebetulan ada sekalian perpisahan KKN setelah event selesai" imbuhnya.
Suroto menuturkan bahwa kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini diantaranya akses jalan yang masih rusak menjadi  salah satu kendala utama yang harus ditempuh untuk menuju tempat wisata.Â
Sehingga para pengunjung seringkali mengeluhkan hal tersebut. Namun Fasilitas yang ada di Taman Budaya Silurah Syalendra  sudah lengkap, terdapat mushola, WC, tempat parkir, dan sebagainya.
Pihak media dan desa  diharapkan dapat ikut mempromosikan event ini agar lebih dikenal oleh masyarakat. "Harapannya ini bukan sekedar menjadi ikon silurah bahkan saya punya harapan menjadi ikon kabupaten" ungkapnya .
 Tidak  hanya Taman Budaya Syalendra, terdapat destinasi wisata lain yang ada di desa wisata ini, diantaranya  Punden Berundak, Linggayoni, dan Patung Ganesha, yang memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi ikon Kabupaten Batang. (Ninik/Dian)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H