Dalam dunia kimia, konsep ikatan kimia menjadi salah satu inti pemahaman kita tentang bagaimana atom dan molekul berinteraksi. Dari teori-teori yang telah dikembangkan, kita dapat memahami bagaimana ikatan kovalen, ikatan ionik, dan bahkan interaksi antar molekul membentuk berbagai senyawa yang ada di sekitar kita.
Struktur Lewis menjadi salah satu alat utama dalam memvisualisasikan bagaimana atom berkumpul bersama untuk membentuk molekul. Dengan menyusun titik-titik untuk mewakili elektron valensi atom yang terlibat, kita dapat melihat bagaimana atom berbagi elektron dalam ikatan kovalen atau mentransfer elektron dalam ikatan ionik. Namun, tidak semua molekul mengikuti aturan oktet dengan ketat. Ada pengecualian seperti oktet tak lengkap, molekul berelektron ganjil, dan oktet yang diperluas, yang memberikan variasi dalam struktur molekul yang kita temui.
Muatan formal adalah konsep yang membantu kita memahami seberapa dekat struktur Lewis suatu molekul merepresentasikan kenyataan. Dengan menghitung selisih antara jumlah elektron yang seharusnya ada di sekitar atom dengan jumlah yang benar-benar ada menurut struktur Lewis, kita dapat menentukan struktur yang paling stabil dan akurat. Ini membantu kita dalam memprediksi ikatan kimia dan distribusi elektron dalam molekul.
Sementara itu, Teori VSEPR adalah alat yang sangat berguna dalam memprediksi bentuk molekul berdasarkan jumlah pasangan elektron terikat dan tidak terikat di sekitar atom pusat. Teori ini menjelaskan bagaimana pasangan elektron akan saling menolak sehingga molekul mengambil bentuk yang paling meminimalkan gaya tolak ini. Misalnya, molekul dengan dua pasangan elektron terikat akan memiliki bentuk linier, sementara molekul dengan empat pasangan elektron akan mengambil bentuk tetrahedral.
Terakhir, ketika kita memperdalam pemahaman kita tentang ikatan kimia, kita akan menemui Teori Ikatan Valensi. Teori Ikatan Valensi dapat dinyatakan sebagai konsep awal dalam kimia kuantum mengenai interaksi antara orbital atom logam dan ligan dalam pembentukan ikatan.Â
Teori Ikatan Valensi berdasakan tiga prinsip utama: elektron berpasangan dengan spin yang berlawanan, kapasitas maksimum dalam pengisian orbital ikatan dipengaruhi oleh tingkat tumpang tindih orbital, dan hibridisasi orbital atom menghasilkan orbital hibrida yang sesuai dengan jumlah pasangan elektron yang membentuk ikatan kimia.
Salah satu konsep yang penting dalam Teori Ikatan Valensi adalah hibridisasi. Hibridisasi adalah proses di mana orbital atom bergabung untuk membentuk orbital hibrida yang sesuai dengan pasangan elektron dalam ikatan kimia. Hal ini dapat menjelaskan struktur dan sifat ikatan atom dalam molekul secara kualitatif.
Dengan menggabungkan konsep-konsep ini, kita dapat menjelajahi dan memahami dunia kimia dengan lebih dalam. Dari kimia organik hingga kimia anorganik, pemahaman tentang ikatan kimia menjadi kunci untuk menjelaskan dan meramalkan sifat-sifat zat kimia di sekitar kita. Itulah kekuatan dari pengetahuan tentang ikatan kimia yang terus berkembang dan memperkaya pemahaman kita tentang alam semesta ini.
Rujukan:
Friska, A. 2019. Kimia Organik III. Universitas Pakuan.
Hidayah, N., Rizali, M., Ikhsan, M. R., & Subagyo R. 2020. Kimia Dasar Untuk Universitas. Banjarmasin: Program Studi Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat.