Mahasiswa adalah identitas bangsa yang sesungguhnya. Mengapa? Karena merekalah yang disebut-sebut sebagai “Agent of Change”. Mahasiswa adalah salah satu tolok ukur keberhasilan Jokowi JK dalam “Revolusi Mental”. Mengapa mahasiswa lagi? Ya karena merekalah pemilik jiwa muda sejati yang selalu diunggul-unggulkan oleh Ir. Soekarno. Revolusi mental pada kalangan mahasiswa harus mengimplementasikan B3K3 (baca:beke). Adalah Beradab, Berbudaya, dan Beragama sebagai B3-nya. Revolusi mental harus dimulai dari diri sendiri dengan menjadi pribadi yang beradab (berbudi pekerti luhur). Dirangkap dengan kode etik berbudaya, yakni mempertahankan berbagai kebudayaan Indonesia sebagai warisan bangsa. Lalu dibalut dengan aksi menjunjung tinggi nilai-nilai agama sebagai norma-norma kehidupan. Dan Kritis, Kreatif, dan Karya-karya-karya adalah K3-nya. Mahasiswa terkenal karena sifat kritisnya terhadap segala bidang, terutama pada bidang yang mengalami penyelewengan. Sehingga mereka wajib jadi orang kreatif dalam menyelesaikan berbagai masalah melalui pemikiran-pemikiran mudanya. Di mana kekreatifan itu muncul dalam bentuk karya. Mahasiswa harus berkarya! Mengapa? Karena mahasiswa dikenal lewat karyanya. Jadi, revolusi mental kalangan mahasiswa adalah B3K3 dalam kabinet karya-karya-karya. [yan]
13 Desember 2014
NB: Tulisan di atas sengaja dibuat untuk menjawab "Tantangan" Kompas Kampus pada edisi 2 Desember 2014. Jika tidak keberatan, berikan aku sedikit saran untuk perubahan yang luar biasa menyenangkan! Terima kasih... ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H