Mohon tunggu...
Haryani Syakieb
Haryani Syakieb Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kalut Jiwa Anak-anak

21 Januari 2015   06:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:42 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekumpulan anak bersepeda

Dilema oleh norma sekolah

Memutuskan untuk membangkang

Merayap penuh kegelisahan dalam setiap kayuhannya

Kegelisahannya semakin menjadi

Mendengar panggilan dari yang ditakutinya

Mereka hampir-hampir lupa

Atau memang benar-benar gelisah

Hingga tak sadarkan, jika esok Minggu gembira

Tak ada buku, guru, sekolah bahkan hukuman

Kedilemaan mereka mengetukkan mata hati

Naluri itu mengembalikannya

Pada sebuah tempat yang mententramkan

Mempersembahkan jiwa di bawah kalut jiwa

Yang tak sabar bertemu rumah

Krian, Januari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun