UEFA memberikan sanksi kepada pemain Inggris, Jude Bellingham dan bek nasional Turki, Merih Demiral terkait selebrasi kontroversial mereka pada pertandingan babak 16 besar Euro 2024. Namun, menariknya kedua pemain tersebut mendapatkan sanksi yang berbeda.Â
UEFA memberikan sanksi kepada Jude Bellingham atas gerakan cabulnya setelah mencetak gol penyeimbang waktu Inggris menghadapi Slovakia di babak 16 besar Euro 2024.Â
Jude Bellingham terlihat mencium tangan kanannya sebelum melakukan aksi meraba selangkangan. Namun, pemain 24 tahun tersebut mengaku bahwa itu adalah "gestur candaan terhadap beberapa teman dekatnya yang menonton pertandingan" dan sama sekali tidak ditujukan kepada bangku cadangan Slovakia.
Akibat dari perilakunya tersebut, striker Real Madrid itu pun mendapatkan sanksi denda sebesar €30.000, dan dilarang bermain satu kali pertandingan oleh UEFA. Namun, larangan tersebut berlaku satu tahun. Jude Bellingham, masih bisa memperkuat timnasnya pada saat berhadapan dengan Swiss di babak perempatfinal Euro 2024 nanti.
Berbeda dengan Jude Bellingham, bek timnas Turki, Merih Demiral justru dilarang dua kali pertandingan oleh UEFA imbas dari selebrasi kontroversial nya pada saat berhadapan dengan Austria di babak 16 besar Euro 2024.
Merih Demiral melakukan selebrasi dengan mengangkat kedua tangan dan membentuk jarinya serupa dengan kepala serigala. Hal itu pun diterjemahkan sebagai simbol kelompok sayap kanan Turki, Grey Wolves yang dianggap bermasalah oleh beberapa negara Eropa termasuk Jerman.
Namun bek Turki tersebut membantah tuduhan itu. Ia menyatakan bahwa selebrasi tersebut merupakan simbol dari identitas Turki yang dimilikinya. Ia menganggap hal tersebut sebagai sebuah kebanggaan karena melihat suporter Turki juga melakukan hal serupa di stadion.
"Cara saya selebrasi berkaitan dengan identitas Turki saya. Saya melihat orang-orang di stadion juga melakukan gestur ini. Tidak ada pesan tersembunyi dibalik selebrasi itu. Kami semua orang Turki, saya sangat bangga menjadi orang Turki dan itulah tujuan dari gerakan ini." Kata Demiral yang dikutip dari laman website NOS.