Hasil evaluasi PBSI setelah gagal meraih medali pada ajang Asian Games 2022, yaitu akan memberikan perhatian khusus pada atlet yang memiliki berat badan diatas rata-rata.
Atlet bulutangkis Indonesia gagal meraih medali untuk pertama kalinya pada ajang Asian Games, sejak cabang olahraga bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian games pada tahun 1962.
PP PBSI menargetkan untuk cabang olahraga bulutangkis sendiri meraih tiga medali emas. Namun, sangat di sayangkan, cabang olahraga bulutangkis yang menjadi harapan Indonesia untuk mendulang medali, justru gagal meraih medali emas, bahkan tidak berhasil meraih 1 medali pun.
Banyak masyarakat Indonesia yang kecewa terkait akan hasil tersebut, kecewa akan atlet nya serta kecewa akan kinerja PBSI, dan menuntut PBSI untuk melakukan evaluasi besar-besaran bahkan merombak terkait kepengurusannya.
Menanggapi hal tersebut, PBSI melakukan evaluasi, dan menyampaikan ke publik terkait beberapa poin yang menjadi fokus utama PBSI.
Sebelumnya PP PBSI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia, dan seluruh Masyarakat Indonesia atas kegagalan tersebut.
Adapun poin - poin yang menjadi fokus PBSI yang dikutip dari penyampaian Riony Mainaky saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (11/10/2023) yaitu sebagai berikut:
1. Pelatih dan atlet sudah saling berkomitmen untuk membenahi bagaimana mengubah tekanan dan keinginan harus menang bukan menjadi beban akan tetapi dijadikan sebagai motivasi. Pelatih akan berbicara dari hati ke hati dengan atlet, semangat dan antusias atlet untuk menang harus terus dikobarkan.
2. PBSI akan menata ulang bagaimana tingkat kebugaran fisik pemain agar atlet memiliki fisik yang prima.
3. Atlet yang mengalami atau mengeluh Cedera akan langsung ditangani oleh dokter terbaik yang ada di Indonesia saat ini.
