Mengenal Oi Mangge, sambal khas suku Bima yang proses pembuatannya cukup mudah dan sederhana, yang wajib dicoba.
Suku Bima atau Mbojo merupakan kelompok etnis yang berada di timur pulau Sumbawa. Suku tersebut, bertempat di 3 bagian administratif yaitu di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu.
Seperti halnya dengan daerah lain, suku Bima (Mbojo) memiliki berbagai macam makanan khas. Namun menariknya, sambal khas suku Bima terkenal dengan sambal - sambal yang serba asam, seperti Tota Fo'o, Doco Mangge Moro, serta Oi Mangge.
Oi Mangge merupakan salah satu sambal khas dari suku Bima (Mbojo). Dalam bahasa Indonesia, "Oi" berarti Air, sedangkan "Mangge" memiliki arti Asam Jawa. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa, Oi Mangge merupakan Air Asam Jawa atau Kuah Asam Jawa.
Seperti dengan namanya, proses pembuatan Oi Mangge juga cukup simpel. Untuk membuat sambal ini cukup menyiapkan beberapa bahan, seperti Asam Jawa, irisan bawang merah, potongan cabai, daun kemangi, penyedap rasa dan air secukupnya.
Cara pembuatannya:
Cuci asam jawa dengan air bersih, kemudian masukan kedalam mangkok lalu tambahkan air secukupnya dan remas-remas. Tambahkan irisan bawang merah, potongan cabai serta penyedap rasa, terakhir tambahkan daun kemangi, Oi Mangge siap dihidangkan.Â
Oi Mangge dapat dihidangkan bersama nasi hangat serta ikan teri atau ikan asin. Rasa asam dari Asam Jawa memberikan cita rasa yang segar pada saat mengkonsumsinya serta dapat meningkatkan selera makan.
Proses pembuatan dan bahan-bahan yang masih mudah diperoleh, membuat Oi Mangge masih cukup sering dikonsumsi dan ditemukan di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu.
Namun yang perlu diperhatikan adalah Oi Mangge tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari dan dalam porsi yang banyak. Pasalnya, rasa asam dari Oi Mangge tidak terlalu baik untuk lambung.