Nak...
Apa yang membuatmu begitu telengas
hingga kau begitu tega memutus hak sebayamu tuk bernafas...?
Begitu kerontangkah jiwamu
hingga untuk eksistensimu kau ayunkan parang...
dan pekikan perang...?
Tak berjejakkah dalam ruhmu
sembilan bulan dalam buaian
dua tahun dalam susuan bundamu...?
Nak...
Dimanakah kau letakan kemanusiaan dan pekerti...
Kemanakah Tuhan kau lemparkan...?
Ketika tangan beliamu bukan mengeja kehidupan,
tetapi menuliskan kematian...
Nak...?
Nak...?
Kudengar suaraku sendiri tak berkesudahan
bersipongang dalam ruang tak berpintu
Salemba 21.08
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H