Sikap yang terasa kurang terhormat datang dari komentar dengan julukan Mitra One, Gladiator Mitra, Bupati Mitra James Sumendap, S.H.Â
Komentar Bupati Mitra tersebut muncul menanggapi postingan masyarakat yang mengeluhkan jalan Silian-Tombatu yang sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki dan sudah menyengsarakan masyarakat Tombatu Raya pada umumnya.Â
Jalan Silian - Tombatu tersebut diperbaiki secara sukarela oleh masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai supir. Tenaga, Kendaraan, Material, dan Dana yang terkumpul dari masyarakat yang membuat jalan tersebut bisa diperbaiki.
Seluruh masyarakat terlibat dalam perbaikan jalan tersebut, entah itu yang bekerja ataupun yang menyumbang dana/partisipasi.Â
Masyarakat kecil tidak akan bertanya "anda pemprov atau pemkab?"
Masyarakat kecil tidak mau tau, makanya dalam postingan sebelumnya masyarakat juga sedikit tidak peduli, sekali anda kendaraan plat merah entah anda di instansi mana, anda adalah pemerintah.Â
Seharusnya sebagai Bupati dari partai Wong Cilik mengerti cara berpikir rakyat kecil seperti ini.Â
Tapi dari jerih payah masyarakat yang hampir setiap hari mengingatkan pemerintah tentang jalan Silian-Tombatu muncul komentar dari orang nomor satu Mitra.Â
Bupati berkomentar pada salah satu portal berita yang saya kutip: "Yang kebanyakan ngomong di facebook harus disadari mereka-mereka adalah orang-orang yang cara berpikir yang tidak sampai. Tidak dapat membedakan antara kewenangan dan kewajiban".
Komentar bupati tersebut adalah tamparan tidak berdasar bagi para aktivis facebook yang berjuang keras untuk mengingatkan pemerintah bahwa ratusan pengendara motor pernah jatuh di situ, dan puluhan mobil pernah kandas di situ.