Musibah.
Dipenghujung tahun 2019, dunia diguncang dengan kemunculan virus baru yang menyebabkan pandemi. Virus baru ini diberi nama Corona Virus atau lazimnya disebut orang Covid19. Virus yg awalnya muncul dari daerah Wuhan, China ini dengan cepat menguasai papan teratas sebagai virus yang paling mempengaruhi kehidupan manusia di dunia. Bagaimana tidak, virus ini dengan cepatnya menular dari satu manusia ke manusia lainnya.
Dalam waktu yang hanya kurang dari satu bulan di China, virus sudah menjangkiti puluhan ribu manusia dan menewaskan ribuan orang dan memaksa pemerintah China untuk melakukan lockdown (kunci sementara) di kota Wuhan, China dengan dalih untuk menghentikan penyebaran virus ini. Berkat penanganan dini dan cepat serta lockdown tersebut, berhasil menyelamatkan seluruh negara China dari penyebaran Covid19. Tapi sangat disayangkan, para turis yang keluar dari negeri panda tersebut dan kembali ke negaranya masing-masing ataupun warga China yang sempat keluar sebelum diberlakukan lockdown dan isolasi, telah membawa benih-benih virus itu.
Manusia pembawa calon malaikat kematian dengan bebas dan tanpa pengetahuan apa-apa tentang virus itu melanggeng dengan santai keluar dari China. Dan dalam waktu sekitar dua bulan, virus ini menyebar ke berbagai negara. Korea Selatan, Amerika Serikat, Italia, Iran, India, Rusia, Timur Tengah, dan ke hampir semua belahan dunia ini.
Hingga kini sudah memasuki April 2020, Covid19 sudah menulari ratusan ribu manusia diberbagai negara dan sudah membunuh ribuan manusia. Dan bahkan tahun 2020 sejarah mencatat bahwa hingga saat ini di negara Italia, pandemi ini telah menyebabkan kematian manusia terbanyak dalam hitungan 24 jam. Sungguh tragis.
Tidak cukup hanya menewaskan ribuan nyawa manusia, pandemi ini juga membuat bumi seolah-olah berhenti sejenak dari kesibukannya yang sangat padat. Perjalanan lintas negara, transportasi jalur laut, udara dan darat  berkurang drastis. Banyak manusia yang mengisolasi diri di rumah dan  enggan untuk berkeliaran diluar rumah.
Banyak perusahaan dan pabrik yang  mengurangi jam kerja dan jam produksi yang melibatkan banyak manusia,  bahkan tak sedikit juga yang tutup untuk sementara. Banyakan jalanan dan  tempat hiburan, perbelanjaan yang sepi, bahkan kosong dari kunjungan  manusia. Menyebabkan perekonomian dunia tergoncang. Laju perekonomian menurun dengan banyaknya isolasi yang dilakukan oleh berbagai negara. Terkhusus di Indonesia, stok kebutuhan manusia sempat terancam dikarenakan perilaku korup dan tidak berperikemanusiaan oknum-oknum pengusaha dan pengedar kebutuhan. Bagaimana tidak, dengan kondisi pandemi ini, mereka membuat harga-harga melonjak tinggi.
Stok kebutuhan habis dipasaran akibat ulah oknum-oknum tidak bertanggung jawab dan orang-orang yang mampu membeli persediaan untuk waktu yang sangat lama. Dan bahkan pandemi ini juga menimbulkan pandangan buruk publik yang memiliki pola pikir sempit dan para sumbu pendek terhadap kinerja pemerintah Indonesia yang sudah berusaha keras, sehingga memperparah keadaan. Pandemi yang benar-benar mengerikan.
Hikmah.
Pasca pandemi Covid19, manusia telah benar-benar kembali menjadi manusia. Pasalnya, setelah menerima tragedi yang ironis, banyak hal positif terjadi di dunia yang semrawut ini yang menjadikan manusia menjadi benar-benar kembali menjadi manusia. Yang paling utama adalah, banyak manusia benar-benar kembali kepada Tuhan dan ingat akan kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
Di tengah kegetiran hidup, semakin banyak manusia yang bertaubat dan berdoa kembali kejalan kebenaran dari Sang Pencipta. Pemerintah, team medis dan para aparat semakin solid dan bekerja sama bahu membahu, saling membantu untuk melewati pandemi Covid19 ini. Semakin banyak manusia yang memiliki hati nurani untuk menyumbangkan segala bantuan kepada panti panti sosial untuk membantu penanganan Covid19.
Kedua negara adikuasa yang saling perang dagang dan bersaing unjuk kemampuan dalam segala bidang, yakni Amerika Serikat dan China kini terlihat bekerjasama. Iran juga terlihat melunak, Israel dan Palestina tertangkap kamera saling membantu dan berbagi. Tenaga medis China dengan sukarela membantu Italia. Korea Selatan dan China memproduksi besar-besaran alat test corona dan pelindung badan, lalu disebarkan dengan harga yang sewajarnya ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Indonesia.
Akibat banyaknya aktifitas yang disebabkan manusia terhenti, emisi gas CO dan CO2 pun bekurang drastis, efek rumah kaca menurun, pembuangan sampah liar berkurang, pemanasan global menurun, lapisan ozon yang berlubang sudah mulai menutup sedikit. Bumi terlihat lebih rapih, sehat, bersih dan segar.
Pandemi ini mengingatkan saya akan satu hal. Tuhan memang menciptakan manusia sebagai mahluk tertinggi dan termulia diantara semua ciptaan dan yang paling disayangi oleh Tuhan. Tetapi manusia sudah melangkah terlalu jauh menentang Tuhan dan merusak ciptaan indah lainnya. Manusia menciptakan segala hal yang tidak mudah diuraikan oleh alam. Manusia menciptakan bahan-bahan kimia yang bahkan bisa menyebabkan mutasi genetik pada mikroorganisme. Manusia merusak alam dan menyebabkan polusi udara yang membuat lapisan ozon menipis dan bocor. Bumi kotor, semrawut dan panas.
Sebagai orang yang beragama, saya merenungi bahwa Tuhan juga mencintai ciptaan lainnya yang dirusak oleh manusia. Saya selalu berpikir dalam perspektif iman, kenapa Tuhan mengijinkan sijahat dan pandemi seperti ini hadir diitengah manusia. Jawabannya adalah itu karena manusia sudah melangkah terlalu jauh menentang Tuhan dan merusak alam ciptaan-Nya yang indah ini.
Saya juga berpikir ketika orang-orang mengeluhkan, kenapa Tuhan tidak kunjung menjawab doa mereka untuk menghilangkan pandemi ini dari bumi manusia. Menurut saya, itu karena Tuhan sudah menjawabnya. Yakni, melalui pandemi ini, silahkan koreksi diri, kembalilah ke jalan yang benar dan rawatlah bumi yang Tuhan ciptakan ini untuk manusia, jangan rusak dan jangan menciptakan sesuatu yang menentang kuasa Tuhan. Silahkan berbagi kasih dan menumbuhkan hati nuranimu untuk sesama dan lingkunganmu.
Sekian
Semoga bermanfaat. Selalu ada hikmah dibalik setiap kesusahan, berkaca dan kembalilah kepada Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H